Tangkal Radikalisme, Kader Ansor Harus Mampu Jelaskan Tiga Rumusan NU Kepada Masyarakat

748

Ciranjang, (ansorjabar online)

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar menekankan kepada setiap kader Ansor untuk menjadi kader NU Ashli (pakai shod) dengan mampu menjelaskan tiga rumusan Nahdlatul Ulama (NU), yakni fikrah, amaliyah dan harokah kepada masyarakat.

Hal itu dia kemukakan dalam pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Muaddalah Kyai Muda Se Jawa Barat yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri, Ciranjang, Cianjur, Jum’at (07/04/2017).

Terkait hal tersebut, kata Deni,  tidak sedikit yang mengaku dirinya sebagai kelompok pengamal aswaja dan Nahdlatul Ulama, secara pemikiran (fikrah) dan harokah mereka tidak sejalan dengan garis kebijakan organisasi NU.

“Ini masalah. Orang NU itu harus sejalan baik aspek pemikiran (fikrah), gerakan (harokah) dan juga tradisi serta amaliyahnya. Ketiganya harus menyatu, tidak bisa sepotong-sepotong. Nah, tiga aspek ini harus mampu dijelaskan oleh kader Ansor kepada masyarakat”, kata Deni.

Kenapa misalnya kita menolak Radikalisme? Dalam aspek pemikiran (Fikrah), kata Deni, NU tidak hanya berpegang pada nash, namun juga melakukan ijtihad manakala mendapatkan masalah yang tidak terangkum di dalam teks tertulis.

“Kita memiliki corak berfikir yang moderat (tawasuht). Tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Selama tidak bertentangan dengan nash Al-Quran dan Hadist, para ulama kita telah merumuskan istihsan dan maslahah”, jelas Deni.

Aspek yang kedua, lanjut Deni, adalah Harokah, yakni senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan (islahiyyah) sesuai dengan kaidah Almuhafadhotu ‘ala qodimi al-sholih wa al-akhdzu bi al-jadidi al-aslah. Dan yang ketiga adalah amaliyah, yakni menjalankan rupa-rupa amalan yang telah diajarkan oleh para ulama.

Kepada para kyai muda yang menjadi peserta PKL, Deni berharap untuk bisa menjadi juru bicara Ansor dalam syiar Islam Ahlussunnah Waljamaah (aswaja) al-nahdliyah kepada masyarakat dan juga menghidupkan organisasi Ansor hingga tingkatan ranting.

“Para Kyai Muda ini diharapkan menjadi duta aswaja al-nahdliyah ditingkatan ranting. Kalau kader Ansor bersama kyai muda sudah hadir ditingkatan ranting, dijamin radikalisme akan hilang. Kenapa masih ada radikalisme? Berarati ada yang salah dengan gerakan kita”, ucap Deni. (edi)