BEKASI – Jangan salah dulu! Ramayana yang dimaksud bukanlah Ramayana kisah pewayangan seperti Rama dan Sinta, melainkan Ramayana singkatan dari Ratib Maulid Yasin dan Nariyah. Begitulah adanya Ramayana yang hadir di kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bekasi.
Koordinator Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PC Kabupaten Bekasi Toto Adi Saputro mengatakan, selain pengajian rutin sebagai amanah organisasi berdasarkan Peraturan Organisasi Nomor 02/KONBES-XVIII/VI/2012, Rilalul Ansor juga sebagai wadah silaturahmi antar sesama kader dan pengurus Ansor se-Kabupaten Bekasi.
“Tidak hanya itu, rutinan (Rilalul Ansor,red) juga sebagai benteng terdepan dalam melestarikan tradisi para alim ulama yang telah diwariskan secara turun temurun. Karena jika bukan kita kaum muda ini lantas siapa yang akan melestarikan tahlil, ratiban, maulid nabi?” kata Gus Toto sapaan akrab Toto Adi Saputro.
Masih kata Toto, Islam yang ada di Indonesia adalah format Islam nusantara yang selain menjaga kemurnian ajaran agama tapi tetap tidak meninggalkan tradisi para leluhur. Hanya dalam prakteknya diselaraskan dengan kearifan lokal di masing-masing daerahnya. Sehingga tradisi yang ada tetap terjaga dan dilestarikan.
“Di sinilah kita mengambil peran itu. Selain berusaha tetap menjalankan ajaran agama, namun tradisi warisan leluhur tetap kita jaga,” imbuhnya.
Rutinan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor di PC Kabupaten Bekasi, kata Toto, dilaksanakan setiap hari Sabtu malam di Minggu ketiga setiap bulannya. Sementara di beberapa Pimpinan Anak Cabang juga berjalan rutin hanya waktunya saja yang berbeda.
“Seperti di PAC Sukatani, pada Minggu ke dua. Di ranting Sukaasih pada Minggu ke empat. Jika semua sudah membuat jadwal tetap, maka kita akan cetak kalender khusus kegiatan Rijalul Ansor se-Kabupaten Bekasi, sehingga kader-kader bisa hadir dan tidak bertanya lagi ke PC terkait jadwal rutinan Rijalul Ansor,” demikian Toto. (Tle)
