BANDUNG, (Ansorjabar Online) – Gerakan Pemuda Ansor NU (GP Ansor) Kota Bandung menyesalkan merebaknya isu SARA dalam berbagai peristiwa belakangan ini. Padahal perbedaan merupakan sunnatulloh yang tidak perlu dipertentangkan, selama bisa hidup berdampingan.
Ketua GP Ansor Kota Bandung, Aa Abdul Rozak menyampaikan jika GP Ansor Kota Badung tetap berkomitmen untuk ikut menjaga persatuan bangsa dalam keberagaman, seperti yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa, yang diantaranya adalah ulama-ulama dari NU, yang beberapa diantaranya gugur dalam upaya merebut kemerdekaan.
“Agama dan Negara jangan saling dibenturkan, karena sejatinya beragama dan bernegara harus saling mengisi satu sama lain. Pancasila sebagai ideologi negara sudah final. Pancasila menjadi Kalimatun Syawa (Perjanjian Bersama) setiap warga negara tanpa terkecuali apapun agama, suku, budaya dan lain-lain,” kata Rozak.
Rozak menambahkan, bahwa ia merasa prihatin melihat mudahnya seorang muslim memvonis saudara seimannya dengan kata kafir dan munafik. Padahal hal tersebut merupakan hal prerogratif Alloh SWT.
“Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Bukan hanya untuk umat islam. Beliau juga mengajarkan ahlak yang luar biasa kepada kita semua dalam menyikapi perbedaan. Salah besar jika ada yang mengatasnamakan agama tapi, tidak mencerminkan sifat yang diajarkan oleh rosul,” kata Rozak.
Untuk itu, GP Ansor Kota Bandung akan menggelar Dialog Kebangsaan bertema “Kongkow Ramadhan: Merajut Persatuan dalam Keberagaman” yang akan diselenggarakan pada Sabtu (17/06/2017) di Kantor PC NU Kota Bandung, Jalan Sancang No 8. Acara yang akan dilanjutkan dengan buka bersama wartawan dan anggota Ansor Se-Kota Bandung.
Akan Hadir sebagai pembicara Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bandung KH. Maftuh Kholil, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung Wahyu Afif Al-Ghofiqi, serta Ketua GP Ansor Kota Bandung Aa Abdul Rozak.
Acara akan dimulai pada pukul 16.00 WIB hingga kumandang Adzan Magrib. (edi).
