Ketua PWNU Jabar : Rencana Investasi Arab Saudi Wajar, Mulyakan Sebagai Tamu Negara

642

Bandung, (Ansorjabar Online)

Rencana kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia pada awal Maret mendatang menuai banyak tanggapan dari masyarakat Indonesia. Selain kunjungan bersejarah setelah absen lebih dari 40 tahun kunjungan Raja Arab ke Indonesia sejak tahun 1970 era mendiah Raja Faisal, rombongan besar dengan fasilitas mewah, rencana liburan ke Bali dan juga wacana gelontoran nilai investasi yang dibawa ke Negara kita menjadi perbincangan hangat pada banyak kalangan. Tak sedikit pula, kunjungan kenegaraan ini dikaitkan dengan perkembangan situasi sosial keagamaan yang sedang hangat belakangan.

Bagi Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatulloh, kedatangan Raja ketujuh ini sudah selayaknya disambut dengan penuh hormat sebagai tamu Negara.

“Sebagai sesama muslim dan Bangsa yang terkenal ramah, mari kita tunjukkan bahwa Islam di Indonesia adalah bagian terbesar wujudnya Islam sebagai agama pecinta kedamaian dan Rahmat bagi sekalian alam.Islam Indonesia adalah Islam yang senantiasa memuliakan para tamunya sebagaimana kita dimuliakan di al Haramain sana”, kata pria yang akrab dipanggil Gus Hasan ini sebagaimana ditulis dalam postingan dalam laman fb beliau, Sabtu (25/02) sore.

Apapun namanya, lanjut Gus Hasan, silaturahmi adalah satu hal yang diperintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Adapun terkait dengan rencana investasi besar-besaran yang konon mencapai angka US$25 miliar (Rp334,06 triliun), dikatakan Pimpinan Pesantren Asshidiqiyah Karawang ini sebagai hal yang wajar seimbang dengan dengan jumlah devisa melalui ibadah haji dan umrah ummat muslim Indonesia yang terbesar di Dunia.

“Raja Arab Saudi sudah selayaknya datang ke Indonesia; negeri penyumbang devisa Umroh~Haji terbanyak di dunia”, tulisnya.

Ia berharap investasi besar yang dibawa Raja Salman ini bermanfaat untuk kedua Negara dan dapat menyeimbangkan porsi investasi dinegara kita yang saat ini oleh sebagian masyarakat didominasi Republik Tiongkok .

“Setidaknya agar “phobia” terhadap investasi CHINA bisa diredam. Semoga Allah swt merahmati kita semua. Amin”, pungkas Gus Hasan.

Dijadwalkan Raja Salman akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Menurut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, ada dua fokus pembicaraan yang akan dibahas antara dua Pimpinan Negara, Presiden Jokowi dan Raja Salman, yaitu soal hubungan ekonomi dan dan masalah haji. Setelah itu, Raja Salman juga akan menyempatkan untuk berlibur ke Kota Dewata Bali. (edi)