PERJALANAN MENCARI SEORANG SAHABAT

105

PERJALANAN MENCARI SEORANG SAHABAT

SUKASARI-Minggu 28 maret 2021
Cerita minggu tadi langit begitu terang dan matahari menyinari penuh kehangatan sehangat jiwa kedamaian dihari ini namun langkah ini begitu berat bukan karena ada beban yang dipikul namun harapan yang harus di ejawantahkan. Bagaimana tidak, karena harapan halnya ketakutan selalu membayangi selalu mengikuti dalam duduk ataupun terbaring, akan selalu terngiang dalam setiap detik dalam setiap jalan yang dipijak.

Teringat kisah seorang hamba yang sedih penuh harap mempunyai putra
dia berdoa dan berjuang untuk memilikinya, padahal belum tentu juga jika pun terlahir seorang putra akan berbakti dan mengabdi padanya namun itu tidak akan menghilangkan harapan.
Perjalanan hari inipun demikian bersama setitik harapan dan ketakutan aku berjalan berusaha untuk tidak berhenti apalagi berakhir, ketakutan ini tidak akan pernah bisa mengalahkan langkah dan harapan.

Dan sungguh tidak terduga dalam sebuah tebing curam dipenuhi semak dan belukar, beralaskan daun dan ranting kering pepohonan ketakutanku terbentahkan. Seketika ketakutan menghilang seketika pula harapan bertambah lapang kutemui seorang sahabat dari tempat yang tidak pernah bisa aku duga mungkin pula ini adalah jawaban Tuhan bahwa harapan akan selalu mengalahkan ketakutan, bukanlah pula dari waktu dan tempat yang kau rencanakan.

Tangis bahagiaku seakan tidak terlihat saat hujan deras mulai turun
Membasahi tubuh-tubuh sahabat yang penuh keringat
Dan mengisi air kopi yang hampir habis dalam sebuah cangkir seng

Seketika belukar menjadi kelakar
Seketika pula tebing curam berubah riang
Ketakutan kehilangan seorang kawan dalam perjalanan
Ketakutan kehilangan seorang sahabat dalam perjuangan

Waktu menunjukan17:20 menit, hujan masih belum reda, badan pun masih basah
Tanah liat merah terlihat becek dan kotor, pohon-pohon melambai tertiup angin kencang
Kamipun mulai saling berpamitan dan berjanji esok hari kopi akan kami seduh kembali.

Teringat Nasehat Maha Guru
“Taka da satu hal pun di dunia ini yang kekal. Maka ukirlah cerita indah sebagai kenangan. Karena hidup memang sebuah cerita” (Hadratusyech KH.Hasyim Asy’ari).

~Wakabid Kaderisasi & Organisasi ( Suryana)