SINOPSIS BUKU “PEREMPUAN?”

502

SINOPSIS BUKU
“PEREMPUAN?”

Judul Buku : Perempuan?
Judul Resensi : Analisis Buku “Perempuan?”
Penyusun : Nurkuyifawati, Noni Ismayanti, Alvi Sa’adah, Siti Maliha, Yulia Rahman
Tebal Buku : xxii + 93 halaman
Editor : PC PMII Kab. Sukabumi
Lay Out : PC PMII Kab. Sukabumi
Deign Cover : PC PMII Kab. Sukabumi
Penerbit : PC PMII Kab. Sukabumi masa khidmat 2016-2017 Alamat: Jl. Veteran, Kp. Citengkor, Rt. 19, Rw.05, Desa. Cisaat, Kec. Cisaat, Kab. Sukabumi.
Cetakan : Pertama, Agustus 2017

Buku ini pada awalnya merupakan tugas yang diberikan oleh MABINCAB PC PMII Kab. Sukabumi sahabat Ahmad Fadly kepada lima penyusun yakni Nurkuyifawati, Noni Ismayanti, Alvi Sa’adah, Siti Maliha, Yulia Rahman untuk membuat sebuah tulisan tentang hakikat perempuan. Kemudian setelah penyusunan buku ini selesai maka buku ini di bawa ke forum pengajian mingguan untuk dibahas bersama-sama dengan KH. Hamdun Ahmad. Selanjutnya dikonsultasikan kepada KH. Ahmad Syihabuddin dan Hj. N. Ghomisoh serta KH. Abdul Aziz Masthuro. Beberapa referensi dalam buku ini hasil pinjam dari KH. Abdul Muiz Syihabuddin dan KH. D. A. Syuja’i serta yang lainnya. Para penyusun merupakan Pengurus Cabang PMII Kab. Sukabumi dan Pengurus Komisariat STAI Al-Masthuriyah.
Isi buku ini diawali dengan studi tentang manusia dengan memakai pendekatan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Pembahasannya dari mulai proses penciptaan manusia sebagaimana tercantum dalam QS. Al-A’raf ayat 11, Al-Mukminun ayat 12-14, Shad ayat 71-72, An-Nahl ayat 78 dan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Kemudian dilanjutkan dengan studi dimensi kemanusiaan.
Dalam studi kemanusian, penyusun menyimpulkan bahwa manusia dalam tinjauan Al-Qur’an ada tiga dimensi. Pertama dimensi Basyariyah dalam dimensi Basyariyah manusia merupakan makhluk biologis atau makhluk fisik yang memiliki organ tubuh sebagaimana hewan lainnya terutama memiliki banyak persamaan dengan hewan primata sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Anbiya ayat 2-3 dan Al-Mukminun ayat 33, Al-Hijr ayat 28, Shad ayat 71 dan lain-lain. Kedua dimensi Insaniyyah dalam dimensi Insaniyyah manusia merupakan makhluk psikis yang mempunyai potensi kejiwaan sebagaimana termuat dalam QS. At-tin ayat 4, Al-Isra’ ayat 11 serta ayat lainnya yang berkaitan. Ketiga dimesi An-Nas dalam dimensi ini manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan tanpa membedakan jenis kelamin, ras, agama warna kulit dan kebangsaannya sebagaimana terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 1, An-Nasr ayat 2, Al-Hujurat ayat 13 dan ayat lainnya. Kemudian dipenghujung pembahasan manusia diakhiri dengan klasifikasi manusia ada laki-laki dan ada perempuan. Jadi manusia itu hanya laki-laki dan perempuan tidak ada yang setengah-setengah.
Pembahasan selanjutnya yang menjadi fokus pembahasan yakni tentang perempuan. Di awali dari galian terhadap organ biologis perempuan seperti Rahim, Vagina, Hormon (yang khusus milik perempuan) dan Air Susu, kemudian pembahasan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai aktivitas biologis perempuan seperti Haidh, Nifas, Istihadhoh, melahirkan dan menyusui. Setelah membahas organ serta aktivitas biologis barulah dikemukakan tentang peran perempuan baik dalam ruang privat maupun di ruang publik. Peran perempuan di ranah privat yakni peran perempuan sebagai seorang anak sebagaimana terfirmankan dalam QS. Al-Isra’ ayat 23, Al-Ahqaf ayat 15 serta hadits riwayat Imam Bukhori dari Abu Hurairah dan beberapa ulasan para ulama terkait kewajiban seorang anak. Selanjutnya Peran Perempuan sebagai seorang Istri sebagaimana termuat dalam QS. Al-Baqarah ayat 223, Ar-Rum ayat 21, An-Nisa ayat 34 serta beberapa hadits Nabi dan beberapa Qaul Ulama. Lalu Peran Perempuan sebagai seorang Ibu agar dia mendidik anak-anaknya (An-Nahl ayat 78), merawat dan menjaga anaknya (Al-Baqarah ayat 233). Peran perempuan sebagai Ibu juga disertai beberapa ulasan dari beberapa kitab ulama.
Kemudian pembahasan mengenai perempuan di ranah publik yang sebagian besar referensi (maraji’)nya diambil dari keputusan-keputusan Nahdlatul Ulama (NU) dengan membagi pos perempuan di ranah publik ke dalam tiga sektor besar yakni sektor politik, ekonomi dan sosial budaya. Beberapa Qaul ulama ditampilkan dalam pembahasan ini karena seperti itulah karakter berfikir orang NU.
Buku ini dipungkas dengan kajian tentang definisi perempuan. Karena memang inilah awal dari disusunnya buku ini yakni untuk mengetahui definisi perempuan. Walaupun penyusun tidak memberikan definisi essensial (had tam) tapi menggunakan definisi operasional atau definisi deskriptif (rosm). Menurut penyusun bahwa perempuan adalah manusia yang memiliki peran baik di ranah privat maupun sosial serta tidak ada perbedaan dengan laki-laki dalam hal amal shalehnya.
Buku ini diberikan testimoni oleh KH. Ahmad Syihabuddin (Alumni PMII Sukabumi dan sekarang Pimpinan Pondok Pesantren Darussa’adah, Kota Tanggerang) dan diberikan pengantar oleh sahabat Ahmad Fadly (MABINCAB PC PMII Kab. Sukabumi) serta diberikan Sambutan oleh Dra. Hj. N. Ghomisoh (Pimpinan Pondok Pesantren Assalafiyah II-Sukabumi), Drs. KH. Hamdun Ahmad, M.Ag (Ketua STAI Al-Masthuriyah-Sukabumi) dan Drs. KH. Abdul Aziz Masthuro (Direktur Perguruan Islam Al-Masthuriyah-Sukabumi).
Buku yang disusun oleh kader PC PMII Kab. Sukabumi merupakan buku yang mencoba untuk keluar dari kelaziman (out of the box) buku yang berkaitan dengan wacana keperempuanan. Penyusun buku ini berusaha untuk mengungkap makna perempuan dengan kacamata sumber Islam (Al-Qur’an dan Hadits) serta Qaul Ulama. Biasanya studi tentang keperempuanan lebih berorientasi pada teori feminisme atau di sisi lain secara ektrim mengekang perempuan dengan dogma-dogma agama.
Kelebihan buku ini terdapat pada sistematika penyusunan dengan menggunakan tradisi pesantren. Di antaranya, setiap mengungkapkan istilah pasti dimulai dengan pembahasan ta’rif (definisi) baik lughotan (etimologis) maupun Istilahan (terminologis) juga membahas perempuan dalam buku ini di awali dari pembahasan manusia secara umum. Adapun diantara kelemahan yang dimiliki oleh buku ini adalah dari gaya bahasa yang digunakan masih ada beberapa bahasa yang rancu di baca juga selain itu penerbitan buku ini masih terbatas.