Karakteristik Paham Radikal

137

Garut, (ansorjabar online)
Radikal berasal dari bahasa latin, radix yang berarti akar. Paham radikal berarti suatu paham yang memiliki pandangan ekstrim, yang menginginkan sebuah perubahan atau pembaruan dengan cara yang sangat drastis hingga ketitik paling akar.

Hal itu diungkapkan Sansan Zia Ulhaq, Lc., MA. Hum. Dalam acara Halaqoh Kebangsaan; Islam Rahmatan lil Alamin dan Masa Depan Kebangsaan di Indonesia.

“Menurut kaidah Arab radikal itu

التطرّف : في اللغة الابتعاد. وفي الاصطلاح: المغالاة السياسية أو الدينية أو المذهبية أو الفكرية.
• بعبارة ادقّ: الخروج عن القواعد الفكرية والقيم والأساليب السلوكية الشائعة في المجتمع معبرا عنه بالعزلة او السلبية و اللانسحاب، او تبني افكار ومعايير مختلفة قد يصل الدفاع عنها الى الاتجاه نحو العنف في شكل فردي او سلوك جماعي، بهدف احداث التغيير في المجتمع وفرض الرأي على الآخرين بالقوة.

Menurutnga radikalisme bukan hanya Ada dalam agama tetapi juga Ada dalam politik, pemikiran, sosial Dan budaya.

“Dan radikalisme sesungguhnya tidak terjadi karena konstalasi Pilkada Jakarta. Tetapi sesungguhnga paham radikalisme ada jauh sejak peradaban islam” ujar dosen Etika Islam Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Karakteristik paham radikal menurut Zia, mudah mengkafirkan dan memfasikkan orang yang berseberangan paham dengannya.

“Mereka juga mempunyai kecenderungan mengagungkan masa lalu, tanpa memahami mana yang substansi ajaran mana yang bukan,” lanjutnya.

Mereka juga mencampuradukkan antara yang pasti (قطعي الدلالة) dan yang belum pasti (ظنيي الرلالةل).

“Seperti ada tokoh masyarakat yang membandingkan hukum makan bangkai makan daging babi dengan memilih Aulia. Itu tidak bisa. Karena memilih Aulia, ulama bersilang pendapat. Sedangkan hukum memakan babi sudah ijma, ” lanjutnya.

Yang berbahaya menurut Zia, pendekatan dakwah paham radikal cenderung kasar dan penuh dengan kebencian, tidak persuasif dan tidak memiliki tingkat tenggang rasa yang tinggi.

“Berdakwah itu harus santun dan beradab. Dialog adalah cara yang sangat bijak dengan orang yang tidak sefaham. Jangan sampai Islam itu tercoreng citranya gara gara paham yang membenarkan kekerasan. ”

Dia mencontohkan bagaimana konflik yang terjadi di Timur tengah. Syuriah misal.

“Hari ini Syuriah kembali ke titik nol. Perlu ratusan tahun untuk memulihkannya. Jangan sampai Indonesia seperti syuriah dan Negara Negara Timur tengah lainnya yang perang gara gara paham radikal, “harapnya.

Ketika ada peserta yang menanyakan terkait adanya ormas yang menginginkan khilafah, Zia menjawab ISIS saja yang mencoba menyatukan dua Negara, Iraq dan Syuriah, sudah begitu mengerikan.

“Apalagi kalau seluruh dunia. Ini mustahil dan utopis. Tidak ada satupun ajaran rosul yang mewajibkan khilafah,” tandasnya.

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Garut bekerjasama dengan Ready Garut melaksanakan Halaqoh Kebangsaan yang dilaksanakan di Pesantren Pulosari Kabupaten Garut (21/05).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 125 Peserta dari Siswa dan santri.
(idham)