PBNU Prihatin Tenaga Kerja Asing Masuk Indonesia 

583

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengaku prihatin dengan banyaknya tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Meskipun belum ada data pasti yang dirilis pemerintah, seharusnya hal tersebut tidak terjadi karena ini meresahkan masyarakat.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, menurut data yang dimiliki PBNU, tenaga kerja asing telah tersebar di Indonesia. Padahal di tengah masyarakat masih banyak terdapat pengangguran terbuka.

“Ini meresahkan,” katanya pada jumpa pers di gedung PBNU Jakarta Selasa (20/12).  Ia mengemukakan, tahun ini mengemuka kasus, polisi menangkap 70 tenaga kerja asal Tiongkok di sebuah pabrik semen.

Pabrik tersebut mempekerjakan 30 persen tenaga kerja lokal dan 70 persen tenaga kerja asing. Bayaran yang mereka terima pun sangat besar dibanding buruh lokal. Buruh asing mendapat 15 juta per bulan sementara buruh lokal 2 juta.  “Rata-rata tenaga kerja lokal menadapat bayaran 200 ribu.

Sementara tenaga kerja asing sekitar 500 ribu. Sementara penggangguran cukup tinggi. Perekonomian Indonesia juga merosot jauh. Kegiatan ekspor berkurang, pendapatan dan daya beli masyarakat menurun, sementara harga-hara masih tinggi,” jelasnya.

Atas dasar itu, ia menyampaikan, PBNU mendesak kepada pemerintah agar mewujudkan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tercantum pada sila kelima.  Kedua, kata dia, mengingatkan kepada pemerintah dan pengusaha untuk memperhatikan kembali hal-hal yang mendasar sebelum mempekerjakan tenga asing di Inonesia.

“Pemerintah harus sensitif menjaga perasaan rakyat dan mengkaji ulang kebijakan pembangunannya bila dalam praktekknya tidak menjadikan rakyat sebagai partnernya. Serta  mendorong pemerintah aktif membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia dan memperkuat negosiasi kesepakatan dalam kerja sama investasi. (Abdullah Alawi)

Sumber : NU Online