Teladani Pribadi Nabi, Ansor Manonjaya Helat Kajian Rutin Syamail Muhammadiyah

87

Tasikmalaya, Ansor Jabar Online

Kajian terkait sosok manusia agung, Nabi Muhammad ṣallahu ‘alaihi wasallam selalu saja membuat kaum muslimin tertarik dan tidak ada bosannya. Nabi Muhammad sebagai manusia yang dilihat secara biologis memanglah sama seperti manusia yang lain.

Namun, kelebihan dan kesempurnaannya baik secara fisik maupun budi pekerti yang dianugerahkan oleh Allah SWT menjadi sebuah hikmah bagi para pembaca bahkan bagi pengkaji yang notabene adalah nonmuslim.

Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP) Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Rutin melakukan kajian kitab Syamaail Muhammadiyah yang dilaksanakan setiap dua pekan sekali setiap bulannya.

Setiap Kamis Ba’da Isa Kajian Rutin dilakukan secara berkeliling, kadang Bertempat di Miftahul huda, Barkatulhuda, Alwafi, atau di rumah-rumah kader.

Kitab karya imam Imam at-Tirmizi ini adalah kumpulan hadis atau kesaksian para sahabat yang memuat tentang gambaran Rasulullah dilihat dari berbagai aspek; seperti gambaran fisik, budi pekerti, barang-barang yang dipakai, perilaku keseharian dan ibadah, serta akhir hidup nabi dan mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad. Imam at-Tirmizi langsung  memaparkan sub-tema yang menarik untuk disajikan.

Muhammad Syaqiq Alfatimy Ketua PAC Ansor Manonjaya menerangkan, bahwa Kitab Syamaail Muhammadiyah direkomendasi oleh Kang Yayan sebagai Wakil Ketua Pimpinan Pusat MDS Rijalul Ansor, yang kedua supaya para kader bisa lebih mengenal pribadi Rosul dari mulai cara berpakaian dan berperilaku.

“Lebih baik tahan lelahnya perjuangan, daripada tahan lelahnya kebodohan, hayu ah urang ngaji ngarah ngarti,” pungkasnya.

Sistem pengajiannya balagan ngalogat dipilih sebagai metode dalam rutinan tersebut dilanjutkan dengan tanya jawab. Adapun pemateri juga silih berganti mengisi disetiap sesinya. ada penasehat KH. Ahmad Subqi, KH. Fahmi Fazda, ada Gus Ais Ketua MDS PAC Manonjaya.

Pewarta: Isal
Editor: Wandi Ruswannur