Majalengka, (Ansorjabar Online)
Kecanggihan teknologi informasi melalui media internet terutama media sosial telah memanjakan sumber pengetahuan kepada khalayak. Dan tentu saja ini akan menjadi tantangan tersendiri dalam gerakan dakwah.
Sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama (NU), PW Ansor Jawa Barat menyadari betul tantangan yang ada dan bertekad secara serius menggarap wilayah ini.
“Kita disini melakukan pelatihan jurnalistik. Karena kita sadar, disitu lemah. Harus diakui bahwa di dunia jurnalistik, dan dunia maya ini kita kalah. Karena itu memutuskan untuk melibatkan diri agar kita punya kesempatan untuk menang. Karena jika kita tidak terlibat, sama sekali tidak punya kesempatan untuk menang”, kata Ketua PW Ansor Jabar Deni Ahmad Haidar dalam sambutan Pesantren Jurnalistik angkatan ke 2 di PP Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Minggu (12/03).
Menurut Deni, harus diakui bahwa masyarakat nahdliyin saat ini baru sebatas penikmat media yang diproduksi pihak lain.
“Hari ini kita masih penikmat media, maka besok kita harus menjadi pemain media. Bayangkan salahsatu nama al Qur’an itu adalah al-kitab, artinya yang ditulis. Maka menulis adalah kewajiban”, tegas pria yang juga Ketua KPU Purwakarta ini.
Dihadapan peserta pesantren jurnalistik, Deni mengajak agar para peserta serius untuk meningkatkan gerakan dakwah aswaja melalui media digital.
“Jangan sampai orang tidak menjadi NU, karena informasi ke NU an nya tidak sampai. Mengapa muludan rajaban hanya ada dipinggiran saja, tidak ada di gadget. Karena masyarakat di kelas tertentu saat ini mendapatkan informasi dari sana. Terus sebarkan infromasi tentang aswaja di media sosial masing-masing, mudah-mudahan menjadi washilah kita masuk syurga dengan itu”, tutur Deni.
Dalam kesempatan itu, Deni juga mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Pesantren Al-Mizan yang juga ketua LDNU KH.Maman Imanulhaq yang memfasilitasi acara pesantren jurnalistik ini.
Pesantren Jurnalistik yang diadakan PW Ansor Jabar ini merupakan Angkatan kedua, dimana sebelumnya menggelar yang sama pada Oktober 2016. Kali ini, bekerjasama dengan Lembaga Dakwah PBNU (LDNU) diikuti kurang lebih 200-an peserta dari perwakilan Banom NU (Fatayat NU, IPNU, PMII, PC Ansor), dan juga PMII se Jawa Barat. Selama satu hari penuh para peserta dibimbing oleh para narasumber ahli dari penerbit Kompas. (edi)
