Pengurus GP Ansor Sumedang Dorong Semua Pengurus PAC Melaksanakan Proses Kaderisasi

45

Pengurus GP Ansor Sumedang Dorong Semua Pengurus PAC Melaksanakan Proses Kaderisasi

Gerapakan Pemuda (GP) Ansor merupakan salah satu organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama yang mempunyai tugas wajib melaksanakan proses kaderisasi. Karena GP Ansor merupakan organisasi kader, kami mendorong dan menghimbau semua Pengurus Anak Cabang GP Ansor se-Kabupaten Sumedang untuk melaksanakan Pelantihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Sumedang, Acep Komarudin Hidayat, dalam rapat koordinasi PAC GP Ansor se-Kabupaten Sumedang di Pendopo SMP NU Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang Jawa Barat, malam Rabu (26/8/2020).

PAC GP Ansor yang sudah mampu untuk melaksanakan PKD dan Diklatsar, silakan secepatnya dilaksanakan. Kalau misalnya ada masalah dalam perekrutan jumlah peserta, mohon pelaksanaan PKD dan Diklatsarnya digabungkan dengan beberapa PAC terdekat, tegas Acep.

Selain mendorong untuk melaksanakan kegiatan proses kaderisasi, Acep juga mengajak kepada semua pengurus GP Ansor yang ada di PAC untuk membuat program kegiatan yang lainnya. Tapi tolong ketika akan melaksanakan sebuah program kegiatan harus dikonsutasikan dulu ke pengurus cabang untuk dilihat apakan program tersebut sesuai aturan yang berlaku atau tidak.

Kami sadari saat ini masih ada beberapa PAC GP Ansor di Kabupaten Sumedang yang masih kurang aktif. Sebagai solusi, mohon para pengurus PAC yang sudah aktif untuk bisa mendorong dan membantu bersama-sama memajukan para pengurus yang masih kurang aktif tersebut. Atau bila perlu dipaksa untuk membuat program kegiatan. Jika ada salah satu PAC melaksanakan program kegiatan, mohon para pengurus PAC yang lainnya bisa hadir dalam kegiatan tersebut. Hal ini merupakan bentuk saling mendukung antar sesama anggota pengurus GP Ansor.

Banyak program kegiatan bisa dilaksanakan para pengurus GP Ansor yang sebetulnya tidak perlu biaya banyak, lanjut Acep. Contoh misalnya program bersih-bersih masjid tau bersih-bersih selokan pinggir jalan. Tapi tolong ketika melaksanakan program tersebut harus memakai seragam atau atribut GP Ansor atau Banser.

Keberadaan GP Ansor sebagai organisasi besar itu harus kelihatan oleh orang lain. Jangan hanya bisa dirasakan oleh para anggota GP Ansor saja. Kalau misalnya kita belum bisa melaksanakan program kegiatan, minimal para pengurus harus bangga kemana-mana memakai pakaian Ansor atau Banser. Kita tunjukan bahwa Ansor dan banser itu ada dan bisa dilihat oleh orang lain.

Memakain seragam atau atribut identitas itu merupakan bentuk kebanggan dan kecintaan terhadap sebuah organisasi. GP Asor harus terus bergerak, jangan sampai ada ruang-ruang kosong yang tiba-tiba di isi oleh organisasi yang fahamnya tidak sejalan dengan Nahdlatu Ulama, tutup Acep. (Ayi Abdul Kohar).