Pandemi Covid-19, Fatayat Garut : Edukasi Keluarga

121

Kebijakan pemerintah untuk melaksanakan social distancing dan physical distancing perlu mendapat dukungan dari berbagai kalangan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Fatayat Kabupaten Garut, Hj. Ai Sadidah, M.Pd., M.Si.

Melalui media whatsapp kepada ansorjabar online, Ai menjelaskan peran keluarga sebagai garda terdepan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Keluarga tentu menjadi garda terdepan selain tentunya dokter dan tenaga medis lainnya untuk melawan pandemi Covid-19,” ujarnya, Sabtu (28/3/2020).

Fatayat menurut Ai, senantiasa melakukan edukasi kepada kader dan masyarakat secara umum.

“Kita selain berkampanye stay at home atau #dirumahaja juga mengedukasi soal manajemen keluarga ditengah kondisi darurat seperti ini,” ujarnya.

Ai mengakui bahwa ada problem yang mendasar yang dirasakan untuk melaksanakan himbauan pemerintah ini.

“Stay at home itu kan bukan semata mata tinggal di rumah. Tapi juga bagaimana mengelola manajemen keuangan keluarga dan lain lain,” jelasnya.

Apalagi masih banyak keluarga yang belum bisa konsisten melaksanakan himbauan tersebut dengan alasan satu dan lain hal.

Keluarga juga dalam pandangan Ai, harus menjadi sistem deteksi dini.

“Kelurga harus menjadi sumber informasi awal. Keluarga harus jujur dengan kondisinya,” katanya.

Stigma terhadap orang yang positive Covid-19 mesti diluruskan. Ini menjadi penting agar tidak terjadi keresahan di masyarakat.

“Yang kita perangi bukan orangnya, tapi penyakitnya. Orang dengan status ODP, PDP, Suspect atau bahkan positive pun tetap memiliki hak yang sama, ini penting supaya apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan akan dapat dilacak dengan cepat,” jelas Ai.