Bangkitkan Kembali Semangat Ekonomi Kerakyatan, PMII Komisariat Institut Koperasi Indonesia Gelar Diskusi Gerakan Koperasi di Era Industri 4.0

92

Bangkitkan Kembali Semangat Ekonomi Kerakyatan, PMII Komisariat Institut Koperasi Indonesia Gelar Diskusi Gerakan Koperasi di Era Industri 4.0

Jatinangor- PMII Komisariat Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) setelah melaksanakan pelantikan Pengurus Komisariat dilanjutkan dengan gelar diskusi yang mengusung tema “Merejuvenasi Koperasi Indonesia di Era Industri 4.0” yang bertempat di ruang trqining center IKOPIN Jumat 11 Oktober 2019.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi Ferry Kurniawan, SE., selaku Ketua Divisi Litbang DPP IKA IKOPIN dan Darisman Pohan selaku Sekretaris Cabang PMII Sumedang yang juga mahasiswa IKOPIN. Diskusi ini juga diikuti oleh berbagai mahasiswa dari IKOPIN, Unpad, ITB Jatinangor, Unsap juga perwakilan dari beberapa organisasi seperti IPNU, KAMMI, dan GMKI Sumedang.

Ferry membuka diskusi ini dengan memberikan apresiasi kepada PMII IKOPIN karena menurutnya pembahasan Koperasi di era Industri 4.0 adalah gagasan yang masih jarang muncul, padahal Koperasi menjadi salah satu kekuatan peningkatan ekonomi yang berbasis kerakyatan dan perlu dilakukan inovasi dalam pengelolaannya seiring perkembangan zaman.

Sedangkan menurut Angga Lesamana Ketua Komisariat PMII IKOPIN, diskusi ini merupakan upaya awal untuk mengkampanyekan ekonomi kerakyatan melalui koperasi . “Gerakan koperasi di Indonesia sejauh ini masih terlihat lesu, dilihat dari pengelolaan, belum terlihat serius dilakukan oleh kita semua masyarakat Indonesia, termasuk oleh pemerintah”, ujar Angga.

Sementara itu, Abdurrahman Ketua Cabang PMII Sumedang yang juga hadir dalam diskusi mengatakan,”Semangat ekonomi kerakyatan atas dasar semangat gotong royong kolektifitas masyarakat perlu kita gelorakan kembali di berbagai kalangan, baik kalangan akademisi, praktisi dan masyarakat luas”, ungkapnya.

Salah satu peserta diskusi, Sheila mahasiswi IKOPIN bertanya kepada narasumber, “Apa yang menjadi problem mendasar Koperasi di Indonesia sehingga sampai hari ini masih terkesan lemah?”, ujarnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ferry mengungkapkan, “Persoalan terkait Koperasi memang sangat kompleks, mulai dari kultural sampai aturan perundangan, tapi kita harus tetap mengupayakan koperasi untuk tetap hidup dan menghidupkan”

Dalam diskusi ini Ferry juga menutupnya dengan mengingatkan dan mengajak kepada peserta diskusi bahwa jatidiri bangsa Indonesia yang gotong royong dalam bidang ekonomi adalah Koperasi. “Jangan biarkan Koperasi menjadi seonggok sampah di negeri Pancasilais ini, mari bersama kita perbaiki Koperasi Indonesia dari berbagai pendekatan, mulai dari pendekatan kultural, pendidikan, politis dan praktis”, tuturnya.

(Alwi Ashnafi)