Mahasiswa S3 UNNES Ikuti Kuliah Kerja Lapangan di Ho Chi Minh University

107

Semarang—Mahasiswa Program Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) akan mengikuti Program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Ho Chi Minh University Vietnam.

Ketua Prodi Manajemen Kependidikan S3 Universitas Negeri Semarang, Tri Joko Raharjo mengatakan Kuliah Kerja Lapangan merupakan program yang harus diikuti oleh mahasiswa S3 sebagai rangkaian akademik. “Calon doktor manajemen kependidikan harus mempunyai kapasitas dan pengalaman penyelenggaraan pendidikan di level internasional”.

“Tantangan akademisi di era revolusi industri 4.0 sangat komplek, karenanya calon doktor harus menimba ilmu dan pengalaman secara serius baik di dalam negeri maupun dunia internasional”, papar Tri Joko seusai Technical Meeting KKL Mahasiswa S3, Jumat (11/10) di Kampus Unnes Kelud.

Tri Joko memberikan kebebasan kepada para mahasiswanya untuk memilih negara mana yang hendak dikunjungi sebagai tempat KKL. “Mahasiswa Program S3 adalah mahasiswa yang rata-rata sudah mandiri baik secara akademik maupun sosial karenanya tugas UNNES tinggal memberikan pendampingan dan layanan administrasi”, kata Tri Joko.

KKL di Ho Chi Minh akan dilaksanakan pada tanggal 15-18 Oktober 2019. Program peningkatan kapasitas calon doktor manajemen kependidikan ini akan diikuti oleh 45 mahasiswa.

Harjono Ketua Panitia KKL mengatakan selama di Ho Chi Minh Unversity akan mengikuti presentasi tentang manajemen pendidikan di masing-masing negara yaitu Indonesia dan Vietnam.

Harjono berharap agar teman-teman seangkatannya untuk mempersiapkan materi presentasi dengan baik agar proses KKL dapat berjalan lancar dan berkualitas.

Koordinator Angkatan Mahasiswa Manajemen Kependidikan Kelas Khusus Istanto merasa bangga dan senang akan kegiatan KKL. “Dengan KKL kita akan mendapatkan input tentang penyelenggaraan pendidikan di luar negeri sehingga dapat kita contoh untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia”.

Sementara itu Ruchman Basori Mahasiswa S3 Manajemen Kependidikan yang akan mengikuti KKL berharap agar pengalaman melihat secara langsung praktek pendidikan di negeri orang akan memberikan cara pandang baru terhadap inovasi pendidikan.

“Pengalaman menjadi guru terbaik karenanya KKL ke luar negeri menjadi sangat efektif bagaimana mengambil best practicies untuk mengemangkan pendidikan”, kata Ruchman.

Senada dengan Ruchman, Dodo Mustakid mengatakan bagi saya kegiatan menimba pengalaman ke luar negeri adalah hal baru, karenanya saya berharap dapat memberikan kontibusi dan pengalaman baru untuk mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan yang selama ini kami kelola. (RB)