Makesta IPNU & IPPNU PAC Kecamatan Sukasari

91

Makesta IPNU & IPPNU
PAC Kecamatan Sukasari

Sabtu, 8 Februari 2020 PAC IPNU dan IPPNU kecamatan sukasari mengadakan kegiatan MAKESTA ( Masa Kesetiaan Anggota ) Bertempat di Pondok Pesantren Al-Majidiyah Nyalindung, desa mekarsari kecamatan sukasari kabupaten sumedang. Acara tersebut di ikuti kurang lebih oleh 150 peserta putra putri. Tak luput hadir pula diacara tersebut Ketua PAC Ansor kecamatan sukasari ( Oma Komarudin, S.Pd ) & Wakabid Organisasi & Kaderisasi ( Suryana, S.Pd.I ) bersama para Komandan dan Anggota Banser yang senantiasa mengawal setiap kegiatan di Nahdlatul Ulama. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembentukan kepengurusan IPNU & IPPNU PAC kecamatan sukasari masa bakti 2020-2022. Calon yang diajukan terdiri dari 6 Calon ketua IPNU dan 6 Calon ketua IPPNU dengan cara potting atau pengambilan berdasarkan suara terbanyak dari peserta yang hadir dan akhirnya ketua terpilih saat itu adalah Rekan Hilman ( IPNU) dan Rekanita Aghnia ( IPPNU ) dari 6 Calon yang diajukan. Selanjutanya pada akhir acara ditutup oleh Sesepuh pesantren Al-majidiyah nyalindung sekaligus beliau adalah Rois Syuriah MWCNU kecamatan sukasari ( KH.Muslim Mubarok.M.Ag ) namun sebelum berdoa beliau menyampaikan beberapa amanat kepada peserta diantaranya : “Agar senantiasa menjaga Marwah organisasi NU dan banom-banomnya, menjaga Keutuhan NKRI dan pula jangan sampai meninggalkan sholat berjamaah dan Ngaji” Lebih spesifik lagi ngaji hari ini terbagi 2 : _Ngaji bersama para kiyai, ajengan dan ustadz secara langsung_ dan yang ke dua “Ngaji di Dunia Maya” dan yang kedua ini yang paling penting untuk diperhatikan, karena saat ini banyak sekali di media sosial yang mengaku Ahlusunnah wal jamaah namun sebetulnya bukan. Untuk itu sebaiknya Rekan Rekanita IPNU dan IPPNU sebelumnya bisa bertanya kepada sesepuh atau para pendahulunya agar nantinya tidak salah dalam memilih referensi dalam hal ngaji di medsos tapi alangkah lebih baiknya lagi kalau bisa ngaji langsung bersama para ulama dan kiyai, ajengan-ajengan atau ustadz dikalangan NU yang jelas berhaluan/bepaham Ahlusunnah wal jamaah. Tuturnya. Akhirnya acara pun ditutup dengan doa.

**Capung