PMII Kab Bekasi meminta Presiden jokowi serius tangani Citarum

79

PMII Kab Bekasi meminta Presiden jokowi serius tangani Citarum

Presiden Joko Widodo dan beberapa Pejabat Tinggi yang mendampingi serta Pemerintah Daerah datang ke lokasi Jebol Tanggul, Pengurus Cabang Peregerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bekasi berharap fenomena terjadinya Jebol tanggul di daerah Kami menjadi Evaluasi Pemerintah Daerah hingga Nasional agar ke depan Sungai Terpanjang di Jawa Barat ini tidak terdengar lagi Jebol Tanggul yang tentunya berdampak pada keselamatan jiwa manusia yang tinggal di dekatnya.

M. Harun Al Rasyid Ketua PC PMII Kabupaten Bekasi mengatakan pada Tahun 2007 tepatnya tanggal 5 Februari terjadi jebol tanggul Citarum  di Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang yang mengakibatkan beberapa desa terendam hingga 2 meter, mestinya menjadi evaluasi.

“Ditahun 2021 terjadi kembali jebol tanggul Citarum pada tanggal 20 Februari 2021 tepatnya pukul 23.30 WIB, mestinya hal ini tidak terjadi karena menjadi evaluasi sejak tahun 2007 silam. Waktu 13 Tahun bukan waktu sebentar untuk memikirkan dan mengkonsep sebuah ide dan gagasan sehingga dapat meminimalisasi terjadinya jebolnya tanggul Citarum,” ujarnya.

Di tengah zaman teknologi sekarang yang semakin pesat dan massif, tidak menutup kemungkinan untuk menanggulangi terjadinya jebol tanggul atau penanggulangan banjir dengan alat yang semakin canggih seperti Dinding Anti Banjir di Austria, Tubewall di Swedia, Greatwall of Lousiana di Amerika Serikat dan lainnya.

“Jika di Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi ini saya lihat bersifat statusquo, apa ini ada pembiaran atau apa? Jadi sebuah pertanyaan besar, jangan sampai kebencanaan ini menjadi keuntungan bagi pemerintah dalam meraup untung proyek yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Mestinya, Lanjut Harun yang juga ikut dalam evakuasi warga saat kejadian jebolnya tanggul Citarum di Desa Sumberurip ini, Pemerintah lebih memikirkan, meriset dan mengkaji secara ilmiah berbasis teknologi juga memaksimalkan anggaran daerah atau negara untuk alokasinya diprioritaskan pada hal bersifat preventif, agar ke depan tidak terjadi lagi hal yang sama.

“Bahwa Sungai Citarum ini sudah sejak ada Abad 5 Masehi pada kerajaan tertua di Nusantara yaitu Kerajaan Tarumanegara mestinya Sungai Citarum  menjadi prasasti dan aset negara karena sangat serat akan sejarah dan juga sebagai sumber kehidupan masyarakat yang didekatnya bukan menjadi momok yang menakutkan karena banyak pencemaran dan jebolnya tanggul dimana-mana karena melintasi banyak daerah, ini sudah terjadi pergeseran nilai jika dilihat dari Sejarah dan Kegunaannya,” lanjutnya.

Terakhir dia berharap kepada Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) jadikan Issue jebolnya tanggul Sungai Citarum sebagai Issue Strategis Nasional karena bukan hanya Kabupaten Bekasi saja tapi melintasi beberapa Cabang di Jawa Barat, apalagi dengan waktu dekat PB PMII akan menyelenggarakan Kongres dan ini sebuah momentum untuk konsolidasi issue Ide dan Gagasan bukan hanya dijadikan sebagai ajang kontestasi saja tapi di dalamnya melahirkan sebuah ide cemerlang jangka panjang.