PBNU Minta Aksi 212 Jilid 2 Tidak Catut Nama NU

437
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan sejumlah agenda aksi yang kerap mencatut nama kiai dan organisasi NU. Pola catut nama tokoh dan ormas dalam aksi-aksi bernuansa politik yang makin marak, dinilai tidak sehat karena berpotensi menjadi pemicu fitnah antar kelompok.
“Kami mengingatkan saja, mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. Yang begini sebaiknya dihentikan,” kata Ketua PBNU bidang Hukum Robikin Emhas, Senin (20/2) di Jakarta.
Alumnus Miftahul Huda Gading Malang yang juga Advokat ini lantas mencontohkan pencatutan nama Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang kembali terjadi. Kasus terbaru yakni terkait rencana aksi 212 jilid 2 yang akan digelar Selasa besok di depan gedung DPR/MPR.
“Dalam beberapa meme dan broadcast undangan berlebel aksi bela Islam 212 jilid 2 yang beredar, disitu dicantumkan nama KH. Ma’ruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir,” urainya.
Mengetahui pimpinan tertingginya di PBNU dicatut namanya, Robikin mengaku telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Beliau tidak tahu menahu kegiatan tersebut.
“Disini saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Ma’ruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais ‘Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut,” paparnya.
Robikin berharap siapapun inisiator dan penyelenggara aksi 212 yang akan dilangsungkan besok, agar tidak menggunakan nama KH. Ma’ruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga minta agar tidak ada pencatutan nama NU.
“Saya minta agar nama NU tidak dicatut. Karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga tidak tahu menahu aksi tersebut,” pungkas Ketua PBNU ini. (Red: Fathoni)
Sumber : NU online