PAC Ansor Cisarua Gelar Do’a Bersama untuk Rohingya dan Indonesia

149

Sumedang- Sesuai insturksi dari pimpinan Ansor baik dari tingkatan Cabang maupun Wilayah, malam ini Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Cisarua menggelar Do’a bersama untuk Umat Muslim Rohingya.

“Selain instruksi dari pimpinan hal ini juga kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk saling mendoakan sesama muslim yang sedang mengalami kesusahan,” tutur ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cisarua, sahabat Ramdan Gumilar atau yang lebih akrab dipanggil kang Agung,  usai acara pengajian, Selasa (22/11)

“Do’a bersama ini juga digelar untuk negeri tercinta Indonesia, semoga Indonesia senantiasa menjadi negara yang Baldatun Thoyyibatun waa Robbunghofur, sehingga negeri tercinta ini lebih bermartabat dimata dunia juga akhirat,”pungkasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdatul Ulama Cisarua, M. Subhan Taofik yang akrab dipangil Kang Subhan dan Juga Sekretaris Pimpinan Cabang (GP) Ansor Sumedang, Hendra Hidayat. Dalam kesempatan itu Kang Subhan, menyampaikan apresiasi kepada generasi muda NU Cisarua yang begitu konsisten dalam menjalankan roda organisasi dan berkhidmat kepada NU dalam segala bentuk pengabdiannya.

Kang Subhan juga berpesan agar kegiatan seperti ini dilakukan berkesinambungan sebagai penguatan kader dan konsolidasi organisasi terhadap anggota. “Ansor sebagai penyangga NU harus merelakan seluruh hidupnya untuk pengabdian terhadap Nusa, Bangsa dan Agama,” ujar Kang Subhan.

Sementara itu, Hendra menyampaikan dalam sambutannya bahwa Penindassan dan kekejaman yang menimpa saudara-saudara kita yang ada di Rohingya, Vietnam adalah bagian dari rasa sakit hati kita juga. “saya tidak akan bahas sebab akibatnya yah, karena ini kuliah tujuh menit bukan kuliah tujuh puluh minggu”, paparnya diiringi gelak tawa yang hadir.

“Karena seperti halnya lebah, ketika satu saja tersakiti maka lebah yang lain akan ikut tersakiti. Akan tetapi, yang perlu dipahami oleh kader Ansor adalah, bahwa Ansor memiliki cara pandang sendiri dalam menjalankan roda organisasi Ansor, yakni Mabadi Khoiru Umah dan Fikroh Aswaja Annahdliyah sebagai landasan dan haluan organisasi,” sambung Hendra

Selanjutnya, diakhir sambutannya Hendra menyampaikan bahwa perlakukanlah orang lain selayaknya kita ingin diperlakukan. Ia juga mengajak kepada seluruh kader Ansor di Sumedang untuk senantiasa menanamkan kecintaan terhadap agama dan negara, bukan kebencian terhadap sesuatu atau seseorang sehingga menimbulkan sara. Sesuatu yang didasari dengan rasa cinta maka akan menciptakan kedamaian.

“Seperti musim hajian, semua orang berkumpul di Mekah, bersujud di hadapan Ka’bah, dengan gema takbir berkumandang, penuh haru dan tangis sebagai luapan rasa cinta terhadap Alloh dan Rosulnya,” ujarnya mengenang makna kedamaian yang selama ini tercipta.

 

Hendra Hidayat