Kh. Maimoen Zubair: Membuat orang “Pintar” menjadi orang yang “Benar”, itu Membutuhkan Kejernihan Hati dan Keluasan Jiwa

1356

Denanyar, (ansorjabar online)
Wejangan KH Maimoen Zubair dalam Haul PP. Denanyar Jombang, 28 Maret 2017 dalam bahasa Jawa yang kami terjemahkan ke bahasa Indonesia.

1. Ora kabeh wong pinter kuwi bener

(Tidak semua “orang yang pintar/cerdas/intelektual” itu adalah orang yang “benar/lurus”).

2. Ora kabeh wong bener kuwi pinter

(Tidak semua orang yang “benar/lurus” adalah orang “pintar/cerdas/intelektual”).

3. Akeh wong pinter ning ora bener

(Banyak orang “pintar/cerdas/intelektual” tapi tidak “benar/lurus”).

4. Lan akeh wong bener senajan ora pinter

(Dan banyak “orang benar/lurus” meskipun dia tidak/bukan “orang pintar/cerdas/intelektual”).

5. Nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener

(Namun, daripada jadi “orang pintar/cerdas/intekektual” tapi tidak “benar/lurus”).

6. Luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter

(Itu lebih baik meskipun dia tidak “pintar/cerdas/intelektual).

7. Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener

(Ada yang lebih hebat/bagus, yaitu menjadi orang yang “benar/lurus” dan dia selalu berbuat “benar/lurus”).

8. Minterno wong bener, kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter

(Membuat “pintar/cerdas/intelektual” orang yang “benar/lurus”, itu lebih mudah dari pada membuat “orang pintar/cerdas/intelektual” menjadi orang yang “benar/lurus”).

9. Mbenerake wong pinter, kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dodho….!”

(Membuat orang “cerdas/pintar/intelektual” menjadi orang yang “benar/lurus”, itu benar-benar membutuhkan kejernihan/kebeningan hati dan keluasan jiwa….!).

(suaraislam, 28/3/2017)