“GP Ansor Pastikan 44 Peserta PKD adalah Santri yang Siap Berkhidmat ke NU”

339

“GP Ansor Pastikan 44 Peserta PKD adalah Santri yang Siap Berkhidmat ke NU”

Palabuhanratu, Pimpinan Cabang GP Ansor Kab. Sukabumi kembali gelar PKD Ke IX di zona kaderisasi wilayah I Kecamatan Palabuhanratu hari Jum’at-Sabtu, 16-17 Oktober 2020 pukul 8.00 WIB. S/d Selesai yang bertempat di SMK Jami’atul Aulad Kel. Palabuhanratu Kec. Palabuhanratu Kab. Sukabumi dengan tema: “Membentuk Generasi Muda NU Yang Militan dan siap Berjuang dalam Bingkai Aswaja An-Nahdliyah”.
Kegiatan PKD ini merupakan inisiatif sekaligus penyelenggaranya adalah PAC GP Ansor Kec. Palabuhanratu ini menurut Sahabat Arifuddin, S.Kom., M.E. (ketua PAC GP Ansor Kec. Palabuhanratu) merupakan sebuah keberkahan, diharapkan agar kader yang telah lulus mengikuti rangkaian kegitan tersebut mampu berkhidmat pada Ansor dengan ikhlas dan tulus dan siap berjuang sekaligus bergerak untuk kemajuan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah diwilayah administratifnya juga bagi Bangsa dan Negara”. Terangnya saat dihubungi disela kegiatan.
Sahabat Arif sapaan akrabnya, dengan segala kekurangan dan kondisi yang masih pandemi Covid 19 semua aktifitas terbatasi namun syukur alhamdulillah acara PKD berjalan dengan lancar sesuai harapan dan target panitia dan peserta yang hadir juga istiqomah tidk ada yang pulang.
“syukur alhamdulillah acara PKD berjalan dengan lancar sesuai harapan dan target panitia dan peserta yang hadir juga istiqomah tidak ada yang pulang”.
Lebih lanjut Ia menuturkan, “namanya juga berjuang pasti saja ada kekurangan dan kendala juga hambatan namun sudah diniatkan lillahi ta’ala”, jelasnya.
(Proses penyampaian Materi)
Selanjutnya, Ketua PC GP Ansor Kab. Sukabumi Sahabat Farhan Zayyid, S.E., M.M. mengatakan bahwa PKD merupakan upaya mencetak pemimpin-pemimpin masyarakat Agama dan Bangsa kedepan juga gerbang awal berkhidmat ke NU, maka keseriusan dalam mengawal gerakan kaderisasi ini mestilah sungguh-sungguh.
Menurutnya, kader Ansor harus menjadi agen penggerak di lingkungannya masing-masing, seorang kader harus watak serta karakternya mengarah pada perubahan sekaligus promotor dalam merealisasikan misi internalisasi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Anahdliyah di wilayah dimana ia bergerak. Karena saat ini kita dihadapkan dengan perang ideologi yang dibawa oleh organisasi-organisasi transnasional. Paham-paham impor tersebut berbeda dengan corak keagamaan dan tradisi keislaman kita yang ramah, damai dan menerima perubahan tanpa meninggalkan budaya yang sudah diyakini kebenarannya. Model santri seperti ini wujud nyatanya adalah santri. Santri bukan hanya orang yang mendiami pesantren atau ngobong saja melainkan santri ialah sekumpulan ide, sekumpulan jiwa, sekumpulan karakter-karakter mulia yang berakhlakul karimah. Model kumpulan itu tugasnya adalah ngaji atau mendalami ilmu agama, memahami sistem doktrin dan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang juga merupakan jihad fi sabilillah. Bukan saja perang yang dimaknai jihad, namun upaya memahami ilmu-ilmu Agama juga bagian dari pada jihad. tidak ada agama dengan misi rahmatan lil alamin namun ajarannya perang-perangan. Setelah “ngilmu” baru masuk ke fase berikut yakni mengabdi atau berkhidmat. Ngabdi dalam artian mengkhidmatkan diri kita kepada Kiyai, Ulama, masyarakat, Bangsa dan Negara yang tanpa pandang bulu, tanpa pamri alias meminta imbalan apapun. Yang kasemuanya akan melahirkan keberkahan hidup, baik hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Keberkahan itu tidak didapatkan dimana-mana namun tempatnya hanya satu yaitu Kiyai. Mengikuti ke Kiyai, ikut perintah dan arahan Ulama yang bakal menjauhkan kita dari kesulitan. Selanjutnya baru mengharapkan keridhoan, Ridho Allah SWT, ridho Kiyai dan Ulama, ridho Ibu dan Bapak kita, Insya Allah selamat dan bermanfaat hidupnya”, tegas Beliau.
Lebih jauh ajengan Farhan sapaan akrabnya, mengatakan, sebagai kader ansor juga niatkan menjadi santri, santrinyaPakai gelar Hadrotusyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Maka pribadi santri pasti melekat dengan sendirinya karena dibarangi dengan keikhlasan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Tentu keberkahan mengiringi dalam hidup dan pasti dijauhkan dari kesulitan-kesulitan dalam perjuangan.
Dengan nada yang sama Ketua Tanfidziyah MWC NU KH. Asep Saprudin, S.Kom., M.S.I. menrangakan bahwa Tujuan GP Ansor salah satunya yaitu mampu menjadi penggerak dalam bidang keagamaan, keagamaan juga bermanfaat bagi umat. Beliau juga memgharapkan sembari mendoakan semoga dengan adanya kegiatan ini, NU semakin maju, kader-kader Ansor semakin bermanfaat dan selalu semangat berjuang dalam bingkai Ahlusunnah wal Jama’ah.
Adapun peserta dalam kegiatan ini berjumlah 44 orang dan intens mengikuti rangkaian kegiatan dari pembukaan hingga pada pembai’atan dengan penuh khidmat yang kesemuanya dinyatakan sah menjadi kader Ansor Kab. Sukabumi.

Editor: Akbar Taslim
Sukabumi, 17 Oktober 2020