Dihadapan Pemuda Peserta PKD, Ketua GP Ansor Cianjur Jelaskan Makna Ber-NU Dan Ansor

235

CIANJUR, (Ansor Jabar Online) – Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Cianjur Dedi Suherli berpendapat ber-ansor merupakan syarat berorganisasi yang baik dan benar. Pasalnya, pemuda pesantren akan terhindar dari pemahaman yang sesat dan ketidak jelasan sanad dalam berguru. Oleh karenanya pemuda tidak boleh salah memilih organisasi.

“Pemuda harus masuk Ansor, begitupun mahasiswa harus masuk organisasi PMII saat belajar dikampus,” kata Dedi Suherli saat sambutan pada pembukaan PKD Ansor di Aula Pondok Pesantren Al-Barkah Kampung Rancakeuyep Desa Sukajaya Kecamatan Tanggeung Sabtu (08/09/2017)

Pria yang akrab disapa kang Dedi itu berpendapat sebagai muslim yang dibesarkan Pesantren tentunya harus bangga menjadi kader NU khususnya GP Ansor karena Organisasi pemuda ini memiliki peran sejarah dalam memperjuangjkan cita – cita kemererdekaan.

“Meski menjadi kader ansor itu memiliki aroma pedesaan namun sesungguhnya ansor dan NU merupakan organisasi modern dan saham NU jauh sebelum kemerdekaan,” ucapnya.

Lebih lanjut Dedi menambahkan, Pada Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) kader muda NU akan digojlog pada tiga aspek pertama Ideologi, kepemimpinan dan aspek mental.

“Gerbang pengkaderan awal ini diharapkan kader NU bisa melakukan Dakwah di wilayah kecamatan masing – masing, segmentasi ansor lebih didominasi oleh kaum muda pesantren karena santri merupakan investasi dan saham NU dimasa yang akan datang,” ucapnya

Ansor hadir untuk membentengi paham Ahlusunnah waljamaah Annahdliyah supaya terhindar dari paham – paham radikal dan senantiasa menjadi rahmat bagi segala alam.

“Negara kita jangan sampai seperti negara – negara ditimur tengah dimana konflik antara aliran keagamaan terjadi sehingga menjadi negara perang, karena didasari kepentingan ekonomi dan politik dengan mengatas namakan agama,” pungkasnya(Sopwan Muhammad/edi)