Ciri Khas NU Patuh Pada Kyai dan Mengaji

209

Ciri Khas NU Patuh Pada Kyai dan Mengaji

Pengajian Bulanan Nahdlatul Ulama (PBNU) yang rutin diadakan pada setiap bulan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Tenjolaya kali ini dilaksanakan di Ponpes Majma’ul Bahrain.

Tepatnya pada hari Sabtu malam Minggu (02/11/2019) pengajian bukan hanya dihadiri oleh pengurus Ansor, Rijalul Ansor dan Banser kecamatan Tenjolaya saja. Para santri dan tenaga pengajar Yayasan Majma’ul Bahrain pun ikut menghadiri haflah mubarokah tersebut.

Pengajian dibuka dengan sholawat yg diringi oleh Tim Hadroh Ponpes Majma’ul Bahrain. Kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan Tahlil dan Asmaul Husna yg dipimpin oleh Ketua MDS. Rijalul Ansor Kecamatan Tenjolaya (Ust. Abuy), sambutan keorganisasian oleh Ketua PAC Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Tenjolaya (Kang Ahmad Khoerul Umam) dan Tausyiah oleh KH. Asep Ramdhoni, LC.

KH. Asep Ramdhoni, LC, selaku pimpinan Ponpes Majmaul Bahrain sekaligus Wakil Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Tenjolaya dalam isi Tausyiah nya menerangkan bahwa ciri khas orang NU itu ada dua; Pertama, tunduk dan patuh terhadap kiyai sebagai sumber referensi dalam ilmu Agama. Kedua, Tidak jauh dari majelis ilmu yaitu mengaji. KH. Asep Ramdhoni menegaskan mengaji harus langsung kepada kiyai yg sanad keilmuwannya jelas dan tersambung sampai Rasulullah SAW. Walaupun sumber pengetahuan sekarang lebih mudah diakses karena adanya Teknologi. Hal tersebut tidak menjamin ketersambungan dan kejelasan Ilmu Agama dan khawatir dapat terputus yg akhirnya dapat merusak Agama itu sendiri.

KH. Asep Ramdhoni, LC sangat senang dengan adanya pengajian yg diinisiasi oleh sahabat-sahabat Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Tenjolaya. Beliau, berharap Pengajian Bulanan Nahdlatul Ulama (PBNU) ini tetap istiqomah.

Pengajian kemudian ditutup dengan doa dan melantunkan qosidah istighosah “Sa’duna bidunya” salah satu qosidah kesukaan Almaghfurllah KH. Maimoen Zubair dengan iringan Tim Hadroh Ponpes Majma’ul Bahrain. (Azizian)