Bom Kampung Melayu, Inilah Pernyataan Tegas Ansor Kota Tasik

184

Tasikmalaya, (ansorjabar online)
Menyikapi peristiwa ledakan Bom Kampung Melayu pada Rabu malam, yang mengakibatkan korban tidak bersalah meninggal dan luka-luka, GP Ansor Kota Tasikmalaya, mengadakan Konpers dan mengeluarkan menyatakan sikap, Kamis malam (25/5) yang bertempat di markas Kodim 0612 Tasikmalaya. Inilah pernyataan resmi GP. Ansor Kota Tasikmalaya yang dibacakan langsung oleh Ketua Ansor Ricky Assegaf:

Siaran Pers Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya,

Menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan 1438 H, kita dikejutkan ledakan bom di Kampung Melayu, pada Rabu 24 Mei 2017. Hal ini menunjukkan bahwa radikalisme atas nama agama sungguh sangat memprihatinkan kita semua. peristiwa tersebut memiliki pesan bahwa masih saja ada pemahaman yang berkembang di masyarakat dan kalangan umat beragama bahwa cara-cara seperti bom bunuh diri itu diperbolehkan sebagai bagian dari perjuangan atas nama agama. Tentu saja hal ini merupakan kesesatan pemahaman dalam beragama. Agama sama sekali tidak membenarkan cara-cara kekerasan seperti itu.

Oleh karena itu, menyaksikan dan mencermati rangkaian peristiwa bom di Kampung Melayu, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya menegaskan:

1. Mengutuk keras dan mengecam segala tindakan kekerasan dan terorisme, apapun motifnya. Bahwa segala bentuk tindakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menyebar teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri Islam yang rahmatan lil alamin. Islam mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan.

2. Mengucapkan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang sedang dialami. Segala yang terjadi merupakan suratan takdir dan kita harus menerimanya dengan penuh kedewasaan, lapang dada, dan kesabaran.

3. Mendukung langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut. Gerakan radikalisme sudah sedemikian merajalela, maka diperlukan penanganan khusus yang intensif dari pelbagai pihak, utamanya aparat keamanan.

4. Mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. Jika mendapati peristiwa sekacil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan. Segala hal yang mengandung kekerasan sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam dan bahkan bertentangan dengan ajaran agama apapun. Islam mengajarkan nilai-nilai kesantunan dalam berdakwah. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

أدع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن

Artinya “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan Al Hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (Q.S. An-Nahl: 125)

5. Mengimbau warga NU khususnya warga kota tasikmalaya untuk senantiasa meningkatkan dzikrullah dan berdoa kepada Allah Swt. untuk keselamatan, keamanan, kemaslahatan, dan ketenteraman hidup dalam berbangsa dan bernegara.

6. Meminta segala pihak untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini. Kita percayakan penanganan sepenuhnya di tangan aparat keamanan. Kita mendukung aparat keamanan, salah satunya dengan cara tidak ikut-ikutan menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa ini.

7. ANSOR mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas serta cepat terkait penanganan dan isu radikalisme. Langkah ini harus ditempuh sebagai bagian penting dari upaya implementasi dan kewajiban Negara untuk menjamin keamanan hidup warganya. Dan apapun motifnya, kekerasan, radikalisme, dan terorisme tidak bisa ditolelir apalagi dibenarkan, sebab ia mencederai kemanusiaan.

Tasikmalaya, 25 Mei 2017
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor
Kota Tasikmalaya

H.Ricky Assegaf, M.Pd
Ketua

Husna Mustofa,S.HI
Sekretaris

(a Arif)