Kapolresta Tasik : Yang Hendak Menggoyang NKRI Adalah Musuh Kita Bersama

624

Tasikmalaya (ansorjabar online)
Menindaklanjuti Instruksi PW GP Ansor Jawa Barat dalam menyikapi rencana acara besar-besaran HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) di Bandung pada tanggal 15 April 2017, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasik, Rabu (12/4) mendatangi Markas Polisi Resor (Mapolres) Kota Tasikmalaya untuk melakukan audiensi.

Kedatangan pengurus Ansor yang dipimpin Ricky Assegaf ini disambut langsung oleh Kabag Ops Kompol Gandi Jukardi,SH, MH dan Kasat Intel AKP. Dikdik Rohim, S.H.,M.Si., kemudian diarahkan ke ballroom tempat audiensi akan dilangsungkan. Selang beberapa saat, Kapolres AKBP Arif Fajarudin,S.IK,MH, MAP. datang dan menghampiri para Pengurus Ansor.

Mengawali pembicaraanya, Ketua PC Ansor minta ketegasan dari pihak kepolisian untuk menindak kelompok-kelompok yang anti terhadap Pancasila.

“Kedatangan kami ke Polresta ini, merupakan salah satu bentuk kepatuhan kami Ansor terhadap konstitusi, yang mana Undang-undang tidak mentolelir kumpulan, organisasi atau gerakan apapun yang hendak merubah ideologi Pancasila. Dalam hal ini tentunya yang sudah kami kaji salah satunya adalah gerakan dari Hizbut Tahrir khususnya yang berada di Kota Tasik.” papar Ricky.

Menanggapi pernyataan dari ketua Ansor, Kapolresta menanggapi dengan mengabarkan tentang instruksi dari Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian,M.A., Ph.D. agar kepolisian senantiasa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan NU.

“Kami seluruh jajaran kepolisian diperintahkan oleh Bapak Kapolri supaya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Nahdlatul Ulama, apalagi yang berkaitan dengan kebangsaan, karena kita tahu NU merupakan bagian dari pendiri dan pelaku sejarah bangsa ini. Beberapa saat lalu kami tonton video Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj, saat mengeluarkan pandangan tentang pemisahan politik dan Agama, kami semua suka dengan pandangan kebangsaan beliau” ungkap alumnus Pendidikan Akpol tahun 1997 ini.

Lebih lanjut Kapolresta mengatakan bahwa “kita saat ini memiliki tugas yang sangat berat, di satu sisi HTI ini anak bangsa juga, di sisi lain mereka menanamkan benih-benih yang dapat merusak tatanan berbangsa dan bernegara. Kita akan lakukan tahapan pencegahan dengan mempersempit ruang gerak mereka, tentunya bersama-sama dengan Ansor”

Yang paling menarik ketika Kapolresta memberikan statement tentang NKRI dan direspon dengan tepuk tangan dari semua yang hadir saat itu.

“Terimakasi pada GP Ansor atas kerjasama yang telah terjalin selama ini terkait Kamtibmas. Intinya siapapun yang hendak menggoyang NKRI adalah musuh kita bersama” Tegas AKBP yang pernah menjabat Kasubbag Tandispeg Bag Diapers Rodalpers SSDM Polri ini.

Pernyataan Kapolres tersebut disahut oleh Kabag Ops Kompol Gandi Jukardi “Terkait HTI, kita sedang mengawasi dan sudah memiliki data awal termasuk mapping keberadaan mereka di Kota Tasik, silahkan membuat spanduk penolakan HTI, tentunya berkoordinasi dengan kami, bahkan kami siap jadi fasilitator jika Ansor ingin berdialog dengan HTI.”

Dalam aundiensi tersebut, dari pihak Ansor yang memberikan pandangan selain Ricky diantaranya Husni, Dani, Opik dan Ipan. Pada dasarnya mereka meminta kepolisian untuk mencegah kegiatan HTI di Kota Tasik, termasuk mencegah kegiatan HTI yang rencananya akan dilangsungkan tanggal 14 April di Mesjid Agung.

Sesi Audiensi berjalan tertib dan tidak terjadi perdebatan sedikitpun dengan pihak kepolisian, sehingga semuanya sepakat untuk menjaga NKRI dan Pancasila.

Sebelum mengakhiri acara, Ketua Ansor menyerahkan berkas alasan penolakan dan Pernyataan Sikap Ansor Kota Tasik terhadap pergerakan HTI, dan diterima langsung oleh Kaporesta. (a. Arif)