Alisa Wahid : Jangan Hanya Bangga Kepada Sosok Gus Dur, Tapi…

399

BANDUNG – Puteri sulung Presiden RI ke-4, Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid) menjelaskan ihwal Sembilan nilai Gusdur yang menjadi landasan perjuangannya.

“Kesembilan nilai itu adalah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesataraan, pembebasan, persaudaraan, kesederhanaan, keksatriaan, kearifan lokal/tradisi,” ujar Alissa saat menjadi narasumber pada Kelas Pemikiran Gusdur (KPG) yang diselenggarakan oleh Gusdurian Bandung di Aula Dakwah PWNU Jawa Barat, Jalan Galunggung, Kota Bandung, Ahad (15/1/2017).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga berharap kepada segenap generasi muda jangan hanya bangga pada sosok Gusdur semata, melainkan pada nilai-nilai dan perjuangannya.

“Bagaimana generasi muda kemudian mampu menanamkan nilai-nilai yang diajarkan Gusdur, tapi kemudian janganlah bangga dengan sosok Gusdur melainkan kepada nilai-nilai yang diperjuangkannya, karena Gusdur telah meneladankan kepada kita sehingga bisa diteruskan,” jelasnya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan bahwa di Indonesia tidak bisa hanya membicarakan Islam saja atau Indonesia saja, melainkan harus seimbang dan harus disatukan bahwa Islam kita adalah Islam Indonesia.

“Konsep Islam Indonesia tentu bertujuan agar terwujud Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Dan mestinya kita harus sadar betul bahwa Nahdlatul Ulama (NU) ini adalah tulang punggung Islam di Indonesia,” tandasnya.

Kendati sebagai duta besar Islam dimata dunia, Gusdur dimata anaknya tersebut juga tidak melupakan bahwa Gusdur berasal dari masyarakat desa dan taka da bedanya dengan masyarakat pedesaan pada umumnya.

“Maka oleh itu, Gusdur ketika menghadiri pengajian-pengajian yang diselenggarakan di pelosok dan pedesaan, beliau sangat fasih dengan bahasa yang merakyat dan khas dengan gaya humorisnya sehingga beliau mudah diterima oleh masyarakat,” pungkasnya. (Ade Mahmudin)