70 Anggota Banser Kota Bandung Ikuti Pembaretan

344
BANDUNG, (Ansorjabar Online)- Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, disambut para kader Banser Kota Bandung dengan melakukan kegiatan “pembaretan”, yakni berjalan kaki secara berkelompok menempuh rute jarak 30 Km, Minggu (01/10).
Para peserta mengawali perjalanan dari Sekretariat PCNU Kota Bandung dengan berjalan kaki dimulai pukul 13.00 dan kembali lagi ke sekretariat pukul 17.30 WIB.
Komandan Banser Kota Bandung Ahmad Sanusi mengemukakan, kegiatan pembaretan ini diikuti sekitar 70 orang, mereka adalah para alumni Diklatsar.
“Meski menempuh jarak yang cukup jauh, para peserta tetap menampakkan semangat. Sembari berlari-lari kecil, di sepanjang jalan mereka menyanyikan beberapa lagu penyemangat, seperti Ya Lal Wathon, Mars Banser dan sebagainya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Oci ini.
Pembareta, kata Oci, merupakan tindak lanjut dari Diklatsar yang telah digelar sebelumnya, sekaligus mempersiapkan pasukan inti, pasukan-pasukan militan yang siap menjawab tantangan dan situasi hari ini.
“Pembaretan bukan akhir, kita tidak boleh lengah sedikitpun. Intinya Banser harus siap lahir batin berjuang demi Agama dan bangsa,” tegasnya dihadapan para peserta.
Menurutnya, Banser adalah manusia luar biasa. Tanpa melihat usia, mereka siap di garda terdepan tanpa pamrih menjaga hal yang tak ternilai.
“Tugas utama Banser adalah mengawal para ulama dan Kyai serta menjaga kerukunan bangsa dan negara tempat kita tinggal,” imbuhnya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Bandung, Aa Abdul Rozak mengatakan bahwa Banser telah ada sejak sebelum kemerdekaan negara Indonesia yang langsung didirikan oleh NU.
“Banser atau Barisan Ansor Serbaguna merupakan tenaga inti GP Ansor sebagai penggerak, pengemban, dan pengamanan program-program sosial kemanusiaan, ” ujarnya.
Ia menuturkan, Ansor yang lahir dari rahim NU dan dari dulu selalu konsisten menjaga NKRI tetap utuh dan jaya.
“Itu kenapa Ansor dan Banser masih tetap eksis hingga sekarang, bagi kami NKRI itu harga mati,” ungkapnya. (dadan/edi).