Terkait Aksi Penolakan Kegiatan HTI, Perwakilan Pemprov Jabar Tolak Tanda Tangani Fakta Integritas

1809

Kota Bandung (ansorjabar online)
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kota Bandung yang terdiri dari GP Ansor, Banser NU, PMII, Pagar Nusa, Fatayat, IPNU, CBP dan IPPNU menggelar aksi massa di depan Gedung Sate, Jalan Diponogoro Kota Bandung, Kamis (13/04).

Aksi ini digelar untuk menolak kegiatan HTI yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2017 dengan tema “Masirah Panji Rasulullah Islam Rahmatan Lil Alamiien” di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

Ini merupakan aksi yang ke dua, setelah sebelumnya pada rabu (12/04) menggelar aksi serupa ke Kapolrestabes dan Sekretariat HTI Jabar Jalan Jakarta.

Ketua Ansor Kota Bandung Abdul Rozak mengatakan, dalam kegiatan yang akan dilaksanakan hari sabtu nanti, HTI mempunyai agenda terselubung yakni agenda politik, dan di kemudian hari mereka ingin mendirikan yang namanya khilafah dengan sistemnya.

“Itu sama dengan mereka melakukan pemberontakan, sedangkan buat kami barang siapa yang melawan pemberontakan bagi pemerintah yang sah, kami akan melawan apapun resiko dan kondisinya,” ujar Rozak.

Setelah kurang lebih satu jam setengah masa berorasi menyampaikan gagasan, akhirnya massa diterima oleh perwakilan Pemerintah yang diwakili Biro Yansos, Biro Humas dan Kesbangpol.

Namun sangat di sayangkan yang mewakili Pemerintah tidak mau menandatangi Fakta Integritas yang disediakan oleh masa aksi, dengan alasan yang tidak jelas.

Komandan Banser NU Kota Bandung Ahmad Sanusi, sangat menyayangkan pihak pemerintah tidak bersedia menandatangani fakta integritas terkait penolakan kegiatan HTI dan pembubaran organisasi yang meresahkan tersebut, padahal pihak kepolisian Jawa Barat tidak memberikan izin untuk kegiatan HTI.

Jika sampai kegiatan HTI berjalan kami kembali menggelar aksi masa dengan jumlah yang lebih banyak, dan jangan salahkan jika terjadi pembubaran secara paksa, tandasnya.

Sumber: Kordinat.net