Surat Edaran Menteri Agama Sudah Sangat Tepat

97

Surat Edaran Menteri Agama Sudah Sangat Tepat

Koordinator Nasional Jaringan Alumni Muda PMII, H. Adhe Musa Said, meminta semua masyarakat bisa memahami Surat Edaran Menteri Agama RI no 5 tahun 2022 tentang pengaturan pengeras suara. Menurut Ade apa yang dilakukan Menteri Agama sudah sangat tepat memang kita hidup di Negara Bangsa yang majemuk dan beragam memang harus ada aturannya, rasa nyaman, aman dan tenteram itu dibutuhkan oleh setiap manusia.

“Jangan diputar balikan dan di plintir, semua itu diatur untuk menjaga kebersamaan yang lebih baik, saya yakin tidak ada maksud apapun Menteri Agama mengatur pengeras suara di tempat Ibadah, kita berkhusnudzon maksud dan tujuanya baik untuk tetap menjaga keharmonisan umat yang memang beragam,” kata Ade.

Ade menambahkan tidak ada yang perlu di kawatirkan. Pasalnya tidak ada yang melarang penggunaan pengeras suara apalagi diperuntukan untuk adzan. Terlebih, kata Ade, aturan itu sudah ada semenjak tahun 1978. Surat Edaran Menteri Agama hanya menegaskan kembali dan memperbaiki keputusan yang lama.

“Jadi tidak perlu dicurigai macam-macam apalagi dengan fitnah-fitnah yang keji dan caci maki dari beberapa kelompok yang memang dari awal tidak menyukai secara pribadi dan hanya didasari oleh kebencian,” ujarnya.

Anehnya lagi, kata Ade, malah ada beberapa tokoh politik ikut-ikutan menjadi kompor kegaduhan. Bukan malah meredam kegaduhan, sebaliknya mereka seolah mendapatkan panggung untuk menjatuhkan menteri Agama. Ade menilai mereka hanya berfikir untuk kepentinganya sendiri.

“Seharusnya para tokoh politik memberikan contoh yang baik bukan malah memperkeruh suasana masyarakat, bagaimana menjadi pemimpin yang baik kalau tabiatnya saja tidak simpatik, tidak perlulah memancing di air yang keruh yang kalian ciptakan sendiri dijamin tidak akan menambah simpati publik,” papar Ade.

Kalau ada yang menuduh macam-macam, lanjut Ade, artinya mereka belum memahami maksud yang sebenarnya. Ade juga meminta agar semua pihak membuka hati dan pikiran agar jernih dalam memahami persoalan dengan baik.

“Bukan hanya karena kepentingan politik sesaat, biar kita juga ber Indonesia nya lebih kaffah,” pungkasnya.