125 Pelajar dan Santri ikuti Halaqoh Kebangsaan

169

Garut (ansorjabar online)
Sebanyak 125 pelajar dan santri mengikuti Halaqoh Kebangsaan yang dilaksanakan di Pesantren Pulosari Limbangan Garut (21/05).

Kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerjasama Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Garut dengan Komunitas Diskusi Respect and Dialogue (Ready) Garut.

Ketua Ready Garut yang juga Sekretaris Ansor Kabupaten Garut, Idham Kholid mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan.

“Ready ini komunitas diskusi anak-anak muda yang memiliki perhatian terkait tema tema kebangsaan,”ujar Idham sesaat setelah acara selesai.

Dirinya mengatakan sesungguhnya tema diskusi kebangsaan yang diusung Ready sudah sangat jauh.

“Artinya sudah tidak berbicara terkait antara Agama dan Nasionalisme, agama dengan kebangsaan, agama dan negara. Karena itu seharusnya sudah selesai. Kita sudah berbicara terkait hak hak kewarganegaraan” beber Idham.

“Namun setelah Ahok keseleo lidah ngutip Al Maidah 51 itu, kita yang pada tahun 2017 memiliki rencana besar terkait tema hak hak kewarganegaraan, jadi kembali membicarakan lagi tema tema yang tadi diatas,” lanjutnya.

Menurut Idham juga, pesantren dijadikan tempat Halaqoh Kebangsaan ini dikarenakan pesantren lah sesungguhnya yang paling depan berbicara tentang semangat kebangsaan dan nasionalisme. Kedepannya Idham berharap tidak ada lagi benturan antara Nasionalisme dan Agama.

“Jangan sampai energi kita habis untuk kembali ke titik nol. Kita harus memulai wacana yang lebih kekinian. Teknologi misal, yang sangat berkaitan dengan hajat hidup masyarakat banyak” ujarnya.

Idham berharap memasuki tahun 2018, dimana akan dilaksanakan pilkada serentak terbanyak di Indonesia. Tidak ditemukan lagi kampanye kampanye yang rasis dan kontraproduktif.

“Kita harus sudahi hal hal seperti ini. Karena ini jelas mengancam keutuhan NKRI. Sebagai generasi muda harus ambil bagian dari problematika ini. Jangan sampai justru kita ikut manas manasin. Apalgi sekarang jaman media sosial. ” pungkasnya.

Halaqoh yang dilaksanakan selama empat jam ini menghadirkan Sansan Ziaulhaq, dosen etika Islam ITB, Isthiqonita pemimpin umum LPM Suaka UIN Bandung dan KH Agus M Sholeh dari FKUB Kabupaten Garut. (idham)