Prosesi Bai’at MAPABA Raya I, Sebagai Tali Pengikat ber-PMII

1927

Prosesi Bai’at MAPABA Raya I, Sebagai Tali Pengikat ber-PMII

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan selama 2 (dua) hari penuh, para peserta MAPABA Raya I telah disajikan materi-materi yang ada dalam sistem pengkaderan formal PMII, maka tibalah pada akhir acara yakni pembai’atan. Bai’at ditinjau dari segi agama adalah proses mengikat diri seorang abdi (hamba) kepada Allah SWT, Agama, Rasul Saw dan pedoman hidup sebagai bentuk yang diyakini bagi Ummat Muslim. Jika dari sudut pandang keindonesiaan, bai’at dapat dipahami sebagai janji setia anggota dan kader PMII untuk berkomitmen terhadap aturan yang ada dalam organisasi tersebut. Biasanya dalam pemahaman PMII adalah suatu bentuk janji setia, sebagai proses penyerahan pribadi calon anggota baru untuk mengabdikan diri dan terlibat dalam setiap aktifitas yang diselenggarakan baik pada lokus internal sendiri maupun pada wilayah eksternal PMII.
Peserta yang sah mengikuti sampai dibai’at pada sore tadi pukul 16.30 WIB berjumlah 10 orang. Proses bai’at sendiri dipimpin langsung oleh Ketua Mandataris KONFERCAB ke-XIV yakni Sahabat Riswandi dan didampingi oleh jajaran pengurus dan panitia PMII Cabang Kab. Sukabumi. Acara yang dihadiri selain dari peserta juga dari unsur anggota dan kader PMII Komisariat STAI Al-Masthuriyah, PMII STISIP Widya Puri Mandiri dan sebagian anggota PC PMII Kab. Sukabumi.
Selanjutnya, Sebelum membai’at Sahabat Riswandi mengamanatkan kepada calon Anggota baru bahwa setelah menjadi anggota PMII, jangan hanya berkumpul atau datang dan pergi namun setelah dibai’at sahabat-sahabat harus meyakini ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, AD/ART dan prodak hukum PMII sehingga dalam proses berPMII sahabat-sahabat tidak menemukan kebingungan. keyakinan tersebut dapat dijadikan pegangan hidup anggota PMII dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, Riswandi mengatakan “bai’at hanya sebagai media saja, inti dari bai’at sahabat-sahabat peserta mengikuti apa yang diucapkan dalam naskah bai’at, itu secara langsung sedang berjanji kepada Allah SWT. Rasul, dan pedoman hidup serta orang yang menyaksikan disekitar”, – Tegasnya.

Akbar Ibn Taslim