Kemenag Pantau Langsung Penerima Beasiswa 5000 Doktor

51

Kemenag Pantau Langsung Penerima Beasiswa 5000 Doktor

Pekanbaru–Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam melakukan pemantauan langsung terhadap mahasiswa penerima program Beasiswa 5000 Doktor.

Pada tahun anggaran 2017 Kementerian Agama memberikan Beasiswa 5000 Doktor dalam negeri sejumlah 411 orang tersebar di 19 UIN dan IAIN di Indonesia. Dsamping itu juga memberikan beasiswa S3 ke Luar Negeri diantaranya ke Australia, Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, Amerika Serikat dan lain-lain.

Penerima beasiswa program 5000 doktor Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim angkatan 2015-2017 dikumpulkan dalam acara Pembinaan Peserta Program untuk dilakukan kordinasi, evaluasi, dan supervisi pada Rabu (11/10) di Gedung Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Ilyas Husti Direktur Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim menyampaikan urgensi pertemuan mahasiswa penerima beasiswa, agar mengetahui perkembangan studi dan problem-problem yang dihadapi. “Setiap tahun kita mengumpulkan mahasiswa penerima Beasiswa Program 5000 Doktor Kemenag untuk mengetahui perkembangan studi dan mengevaluasi secara keseluruhan”, ungkapnya.

Satu persatu mahasiswa disuruh melaporkan proses studinya dan apa kendalanya. “saya akan panggil satu persatu dan menanyakan sudah sampai dimana proses studi mahasiswa kandidat doktoral”, ucapnya.

Secara umum dilaporkan oleh Ilyas Husti Mahasiswa angkatan 2014 ada 12 penerima, sudah ada 5 mahasiswa yang lulus dan lainnya persiapan ujian tertutup. Angkatan 2015 ada 14 penerima, semuanya sudah selesai seminar proposal dan ujian kualifikasi. Sedangkan angkatan 2016 ada 24 mahasiswa yang rata-rata sudah tahap seminar proposal. Mahasiswa baru angkatan 2017 ada 15 orang, baru satu bulan menjaani proses pekuliahan.

Kementerian Agama menanggung seluruh proses studi S3 dalam negeri yang meliputi biaya pendidikan, biaya mahasiswa, dan biaya pengelolaan program. Dari komponen biaya yang ada, Ilyas memandang perlu penambahan komponen lain untuk Program Sandwich-S3 Luar Negeri. Dari 6 semester, minimal 1 sementer atau 1 bulan mahasiswa diberangkatkan ke luar negeri melalui program Sandwich-S3, harap Ilyas.

Langkah itu perlu ditempuh lanjut Ilyas dimaksudkan untuk penguatan kualitas, mutu dan menambah pengalaman agar sekembalinya menjadi dosen di perguruan tinggi masing-masing ada nilai tambahnya.

Kegiatan monitoring dan pembinaan Penerima Beasiswa 5000 Doktor Diktis diselenggarakan serentak pada minggu ke-2 Oktober 2017. Diantara petugas Diktis yang diturunkan adalah Syafii ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Abdullah Hanif ke UIN Walisongo Semarang, M. Adib Abdusshomad ke UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Effi ke UIN Sumatera Utara dan Ahmad Sugiyono ke UIN Sultan Syarif Kasim Riau. (Ogie/RB)