Pondok Pesantren Al-istiqomah Maruyung Siap Jadi Tuan Rumah Halaqah Fikih Peradaban PBNU

768


Bandung, Ansorjabar.org
Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung tengah menyiapkan diri sebagai tuan rumah Halaqah Fiqih Peradaban bertema Fiqih Siyasah dan Negara Bangsa yang digelar PBNU, Ahad 9 Oktober 2022 yang dimulai dari pukul 09.00 WIB.

Menurut salah seorang ajengan di Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Ahmad Fuad Ruhiyat, kegiatan tersebut akan dihadiri 4 narasumber. Dua dari PBNU yaitu Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dan Katib Syuriyah PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali. Sementara yang 2 lagi dari Jawa Barat yaitu Ketua Lakpesdam PWNU Jawa Barat Bambang Q. Anees dan ajengan muda dari Tasikmalaya KH Yayan Bunyamin.

“Persiapan 80 persen. Alhamdulillah kalau narsum sudah fix; sedang nyebarin undangan peserta ke kiai kiai,” kata salah seorang putra dari tokoh NU kharismatik Bandung Selatan, KH Ali Imron, ini saat diwawancara secara daring, Kamis (6/10/2022).

Menurut dia, kegiatan tersebut akan diikuti ratusan ajengan dari berbagai pesantren di Kabupaten Bandung dan sekitarnya seperti Kecamatan Pacet, Kertasari, Ciparay, Majalaya dan lain sebagainya.

Sementara salah seorang panitia dari PBNU, Ahmad Ginanjar Sya’ban mengatakan, Halaqah Peradaban yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Istiqomah ini, merupakan satu titik dari 300 tempat yang dijadwalkan PBNU di seluruh Indonesia.

“Halaqah Fikih Peradaban ini adalah kegiatan yang dilakskanakan PBNU dalam menyambut seabad Nahdlatul Ulama,” kata lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir ini, Kamis (6/10/2022).

Halaqah ini, lanjutnya, bertujuan untuk memperkuat kembali pengetahuan dan kesadaran kebangsaan warga NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Islam dan nasionalisme, Pancasila sebagai bagian dari ijma para ulama yang sudah disepakati, di persamaan hak warga negara Muslim dan non-Muslim dari sisi hukum dan lain sebagainya.

“Warga NU sudah memiliki kesadaran, ini untuk memperkuat kembali dalam sisi mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-harim,” kata pria kelahiran Majalengka ini.

Selain itu, Halaqah Fikih Peadaban adalah upaya PBNU untuk bersilaturahim dan konsolidasi dengan Nahdliyin agar semakin kuatnya integrasi sehingga kebijakan-kebijakan dari atas bisa dipahami dan dilaksanakan, di sisi lain aspirasi dari bawah juga bisa didengarkan.

“Ini road show ke seluruh Indonesia, ada di 300 titik. Artinya ini masif. Nanti puncaknya ada Muktamar Peradaban yang digelar PBNU yang akan dihadiri ulama-ulama dari seluruh dunia Islam,” jelasnya.

Pada muktamar tersebut, kata filolog lulusan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, ini PBNU akan mengajak para ulama untuk merumuskan serta merespons berbagai situasi di dunia yang saat ini berlangsung demikian cepat.

Abdullah Alawi