Peringati Harlah ke-71, Muslimat Deklarasi Perangi Narkoba

41

Indramayu (ansorjabar online)
Peringati Hari Lahir (Harlah) ke-71 Tahun, Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Indramayu deklarasi perangi Narkoba dan perongrong keutuhan Negara.

Agenda yang digelar di Aula Gedung Dakwah PCNU Jalan Gatot Subroto nomor 9 itu menekankan eksistensi kaderisasi dan mendorong untuk terus mengembangkan kreatifitas kadernya.

Ketua PCNU Kabupaten Indramayu KH Juhadi Muhammad menyatakan, kader Muslimat harus hafal mengenai perjuangan NU terutama dalam mendirikan negara Indonesia. Oleh karena itu, intensifnya majelis ta’lim Muslimat hingga pelosok desa, diharapkan mampu mencegah peredaran faham radikalisme Agama Islam dan narkoba.

“Oleh karenanya, patut untuk dicurigai bila ada seseorang warga yang pemahananya dan tingkahlakunya berbeda dan suka mengafirkan orang lain,” kata dia.

Dikatakan, hal itu sangat penting karena Negara Indonesia yang heterogen atau plural saat ini dihadapkan dengan perpecahan. “Namun NU akan tetap mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai titik darah penghabisan,” ucapnya.

Lanjut Kiai Juhadi, NU sebagai salah satu komponen yang ikut memperjuangkan berdirinya Negara Indonesia, akan tetap memperkokoh keutuhan NKRI dari rongrongan kelompok yang hendak merubah dasar negara.

“Karena NU akan tetap menjadi garda terdepan dalam mempertahankan Negara Indonesia. Tanggal 22 Oktober resolusi jihad sampai 10 November merupakan saksi perjuangan NU, jika ada yang hendak melucuti NKRI maka yang harus dihadapinya pertama kali adalah NU,” tegasnya.

Ditambahkan, kader NU dalam hal ini Muslimat juga harus ikut terlibat dalam menguatkan sektor perekonomian, kesehatan dan pendidikan.

Kiai Juhadi menambahkan, gerakan Muslimat di Indramayu sangat luar biasa, selain tetap mempertahankan tradisi kultural, kini tengah merambah sektor perekonomian. “Kedepan, kita akan dorong untuk sektor kesehatan dan lainya,” bebernya.

Kiai Juhadi meminta, agar perjuangan Muslimat dalam menyejahterakan keluarga terlaksana, disarankannya agar tidak meninggalkan organisasinya.

“Muslimat identik dengan majlis ta’lim, oleh karenanya majelis tersebut bisa juga dijadikan sebagai ajang pemantapan dan memajukan pendidikan,” tuturnya.

Sementara itu, Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Barat (Jabar) Nani Muharoman dalam sambutanya mengatakan, Muslimat harus tetap terus melangkah maju meski usianya telah mencapai 71 tahun.

“Semangatnya tetap seperti putri yang berusia belasan tahun, salah satu buktinya ialah dideklarasikanya kader anti narkoba dalam kesempatan peringatan ulang tahun saat ini,” terangnya.

Deklarasi anti norkoba menurut Nani sekaligus sebagai tanda bahwa Badan Otonom (Banom) NU itu terus berjalan maju.

“Kita tidak stagnan, berdasarkan data di PW Muslimat NU Jabar, anggota Muslimat sekitar 15.000 yang terdiri dari nama dan kontak yang bisa dihubungi,” ujarnya. (yan)