Bandung, Ansor Jabar Online
Ketua PW Ansor Jabar Deni Ahmad Haedari mengatakan anak muda NU masih jarang yang tertarik terhadap dunia tulis-menulis. Padahal fasilitas untuk mewadahi tulis-menulis sudah disediakan, yaitu Ansor Jabar Online.
“Ansor Jabar Online sudah 7 tahun ada. Ya isinya masih begitu-begitu saja. Padahal ini kan ruang dimana kita bisa menulis, berkeprsesi, seluruh ide serta gagasan bisa dituangkan,” katanya saat membuka Workshop Ansor Menulis yang dilaksanakan secara virtual, Minggu, (30/7/2023).
Zaman dulu, kata pemuda asal Purwakarta ini, ada mitos tirtamerta atau air keabadian. Artinya air keabadian itu adalah tulisan.
“Jadi, orang yang abadi itu yang mau menulis. Kalau tidak menulis, akan hilang dalam putaran sejarah,” tegasnya.
Ia menambahkan, menulis ini adalah kebiasan orang kaya dan pintar di masa lalu.
“Maka kalau ingin menjadi orang yang pintar, kaya, ya harus menulis,” imbuhnya.
Workshop ini, lanjutnya, merupakan ikhtiar bersama agar kita menjadi orang yang bisa menuliskan sejarah. Paling tidak, sejarah pemikiran.
“Mudah-mudahan ikhtiar kita bisa terus konsisten, istiqomah untuk bersama-sama belajar. Ya jangan setelah belajar terus hees, mari kita dorong jargon al-muhâfazatu ‘ala al-qadim al-shâlih wa al-akhdzu bi al-jadîd al-aslah bukan hanya sekadar jadi semboyan belaka, tapi harus jadi kelakuan. Paling tidak kita hidupkan Ansor Jabar Online ini untuk media berekspresi kita,” pungkasnya.
Pewarta: Yopi Arsad
Editor: Abdullah Zuma
