Gus Yaqut Tegaskan NKRI Didirikan Sesuai Syariat

108

CIAMIS, (Ansorjabar Online) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan seluruh kader dan Ansor seluruh Indonesia untuk secara serius dan konsisten mengawal Perppu Ormas No 2/2017.

“Sebab, Perppu Ormas inilah solusi taktis untuk mempertahankan rumah besar kita, Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dalam naungan NKRI, dari orang-orang yang ingin mengubahnya menjadi negara khilafah,” tegas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, dalam acara “Kongkow Kebangsaan: Perppu Ormas dan Ancaman Keutuhan NKRI”, yang digelar PW Ansor Jawa Barat, di Ballroom Hotel Tyara Plaza, Kabupaten Ciamis, Kamis (3/8).

Hadir dalam acara ini Kapolres Ciamis AKBP Nugroho Arianto, KH Amir Hamzah, Kasdim Ciamis Mayor Muhammad Junaedi, Rais Syuriah PCNU Ciamis KH Amir Hamsyah, Ketua RMI-NU Ciamis KH Wahyu OS, pengamat hukum Endang Supriatna, Ketua PW Ansor Jawa Barat Deni Ahmad, anggota banom NU se Ciamis, anggota lintas organisasi dan agama, serta ratusan kader Ansor dan Banser se Jawa Barat.

Menurut Gus Yaqut, yang juga Panglima Tertinggi Banser, dasar, bentuk, dan ideologi negara Indonesia sudah final, sudah tidak perlu diperdebatkan. Pancasila dan NKRI, lanjut dia, sudah terbukti menyatukan bangsa Indonesia yang beragam.

“Indonesia itu didirikan oleh semua suku, agama, etnis. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Hindu, Buddha, Kristen, Katolik. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada suku Sunda, Jawa, Batak, hingga Papua. Jadi Indonesia itu beragam, tidak milik satu kelompok saja,” kata Gus Yaqut.

Selain itu, dia menegaskan, negara Indonesia didirikan sudah berdasarkan syariah.

“Satu satunya negara yang didirikan berdasarkan syariat adalah Indonesia. Bahkan negara-negara Islam di luar sana, didirikan bukan berdasarkan syariat, tapi semata-mata karena kekuasaan, dan politik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Indonesia salah satunya didirikan oleh kiai-kiai Nahdlatul Ulama, seperti Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, KH Wahabi Chasbullah, KH Bisri Syamsuri, dll.

“Mereka, para kiai yang kita takdzimi, memilih bentuk negara dan ideologi Pancasila. Tentu, semuanya sudah berdasarkan pertimbangan syariah, sehingga Indonesia itu didirikan sudah sesuai dengan pertimbangan syariah,” kata Gus Yaqut.

Dengan begitu, lanjut dia, jika ada yang kelompok yang ingin mengganti bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Daulah Islamiyah, karena dianggap Thogut atau kafir, justru merekalah yang sejatinya Thogut.

“HTI yang misalnya ingin mengubah Indonesia menjadi negara Khilafah, menyebut negara ini kafir, thogut, justru merekalah yang Thogut,” tukas Gus Yaqut.

Oleh karena itu, Gus Yaqut menambahkan, pembubaran HTI oleh pemerintah sudah tepat dan sesuai dengan koridor hukum melalui Perppu Ormas.

“Sekali lagi saya tegaskan, HTI itu bercita-cita mengubah negara Indonesia menjadi Khilafah Islamiyah. Mumpung masih kecil, harus dibubarkan. Kalau sudah besar, Indonesia yang beragam bisa bubar. Kalau nggak mau keberagaman, nggak mau Pancasila, ya silakan jangan hidup di Indonesia. Jadi kita harus lawan kelompok yang ingin merongrong NKRI,” ujarnya.

Sependapat dengan Ketua Umum GP Ansor Kapolres Ciamis AKBP Nugroho Arianto mengatakan, ideologi negara Indonesia yang majemuk, sudah final.

Menurut dia, penerbitan Perppu No 2/2017 sudah tepat. Perppu, kata dia, melindungi rumah bersama yaitu Indonesia, mengikis radikalisme agar tidak merasuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat

“Sasaran adalah ormas yang anti-Pancasila, menyikapi secara tegas ormas yang memiliki agenda lain untuk mengganti ideologi negara di luar bentuk yang sudah disepakati para pendiri negara,” ujar Kapolres Ciamis.

Kasdim Ciamis Mayor Muhammad Junaidi juga mendukung langkah GP Ansor dalam mengawal Perppu. Selain itu meminta GP Ansor dan Banser meningkatkan intensitas dakwah keagamaan yang teduh dan memberi pemahaman paham kebangsaan yang benar kepada masyarakat luas agar dapat mengikis benih radikalisme.

“Ancaman radikalisme ini harus di-counter agar negara NKRI tetap tegak berdiri. GP Ansor punya peran untuk itu, bersama menjaga dan mengawal NKRI,” ujarnya. (redaksi)