GP Ansor Maluku Dukung Polisi dan TNI Antisipasi HUT RMS

304

Ambon, (ansorjabar online)
Setiap tanggal 25 April, aparat keamanan TNI dan Polisi di daerah Maluku selalu berjaga-jaga dan bersiaga di sejumlah daerah, termasuk di sejumlah titik di Kota Ambon. Tindakan tersebut untuk mengantisipasi tindakan makar yang dilakukan kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) yang menjadikan tanggal 25 April setiap tahun sebagai hari kemerdekaannya.

Ketua GP Ansor Wilayah Maluku Daim Baco Rahawarin menyatakan pihaknya sangat mendukung upaya dan langkah-langkah antisipasi aparat keamanan untuk meredam tindakan aktivis maupun simpatisan RMS yang menginginkan lepas dari Indonesia.

“Bagi kami, NKRI adalah harga mati. Segala bentuk perbuatan yang mengarah pada disintegrasi bangsa akan kami lawan. Karena itu kami sangat mendukung TNI dan Polri dalam mengantisipasi tindakan makar yang dilakukan aktivis atau simpatisan RMS,” kata Rahawarin di Ambon, Senin (24/4).

RMS adalah gerakan separatis yang ingin melepaskan diri dari Indonesia. RMS diproklamasikan pada 25 April 1950. Namun November 1950, militer Indonesia mematahkan kekuatan RMS di Ambon.

Menurut dia, dengan adanya temuan pengibaran bendera RMS di Kota Ambon dan sekitarnya, menunjukkan bahwa simpatisan gerakan separatis ini masih ada, sehingga masih perlu diwaspadai.

“Aparat dan seluruh komponen masyarakat di Maluku, jangan sampai lengah. Kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI ini akan selalu melihat peluang, kapan mereka bereaksi dan tidak. Jangan sampai kita lengah,” ujarnya.

Ditegaskannya, segala bentuk perbuatan makar yang hendak merongrong kedaulatan Indonesia adalah pelanggaran hukum serius yang harus dilawan dan dibasmikan.

“GP Ansor dan Banser di Maluku siap menjadi garda terdepan di daerah ini dalam menghadapi pihak-pihak yang tidak mengakui kedaulatan Indonesia, termasuk pula gerakan RMS,” tegasnya. (***)