GP Ansor Kota Bogor inisiasi Forum Malam, membahas Bima Arya dan HTI

138

GP Ansor Kota Bogor inisiasi Forum Malam, membahas Bima Arya dan HTI

BOGOR – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor, terus bergerak melakukan kepedulian dan perhatian terhadap perkembangan situasi dan kondisi Kota Bogor. Setelah rutin melakukan berbagai kegiatan diskusi dan seminar, GP Ansor Kota Bogor kembali menggelar diskusi terbuka dengan kegiatan dinamai Forum Malam (Formal) yang dilaksanakan di Cafe Kuki, Jalan Halimun, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (31/7).
Acara yang bertemakan “Ada apa Bima Arya dengan HTI?” dengan menguak hubungan mesra antara Bima Arya dengan HTI, dihadiri oleh berbagai narasumber diantaranya, Walikota Bogor, Bima Arya, Direktur Eksekutif Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Mohammad Monib, Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila, Sugeng Teguh Santoso, dan Komandan Densus 99 Banser, Nuruzzaman.
Ketua GP Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron Hidayat mengatakan, kegiatan forum diskusi Formal ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilaksanakan secara kontinyu di Kota Bogor. Topik pembahasan yang akan di kedepankan dan di diskusikan menyangkut berbagai permasalahan maupun isu isu terkini, terutama di Kota Bogor. Saat ini tema yang diangkat terkait masalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Jadi kegiatan diskusi publik secara terbuka ini sebuah pertemuan forum yang menghasilkan gagasan gagasan dan solusi dalam menyikapi sebuah permasalahan maupun isu. GP Ansor akan terus rutin melakukan kegiatan Formal ini sebagai bentuk perhatian bagi Kota Bogor,” katanya.
Pasca dibubarkannya organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia oleh Pemerintah beberapa waktu lalu, akhirnya segala aktivitas mengatasnamakan HTI dilarang oleh Pemerintah, termasuk dakwah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron Hidayat, mengaku setuju apa yang sudah diputuskan oleh pemerintah, bahkan dirinya akan terus memantau pergerakan HTI, khususnya di Kota Bogor.
“Sebetulnya itu, kewenangan aparat penegak hukum, karena yang menjalankan undang-undang Perpu adalah kepolisian dan kita akan ikut pantau jalannya Perpu tersebut. Bila anggota kami menukan ada eks HTI melakukan dakwah yang berbau khilafah, ya kita akan melaporkan dan koordinasi dengan pihak yang berwenang,” jelasnya.
Romi sapaan akrabnya itu menerangkan, terkait dakwah tadi juga sudah dijelaskan oleh Komandan Densus 99 Banser didalam forum, bahwa dakwah itu cuma alibi mereka, padahal sebetulnya mereka itu menyiarkan tentang khilafah islamiyah. “Kita anggap mereka berdakwah, tapi ada gerakan politik (gerpol). Dari namanya saja HTI itu nama partai kebebasan,” tegasnya.