Banser Jabar Kecam Pembacokan Pendeta Di Gereja

414

Banser Jabar Kecam Pembacokan Pendeta Di Gereja

Yudi, “Kemarin Orang Gila, Sekarang Orang Gila Agama”

BANDUNG,- Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat mengecam pembacokan yang dilakukan oknum beragama terhadap penganut agama lain di Gereja Gereja St Lidwig Sleman Yogyakarta pada Minggu, 11 Februari 2018.

Pasalnya pembacokan tersebut seolah disengaja sebagai rentetan dari penganiayaan dan pembunuhan terhadap tokoh agama di Bandung Jawa Barat.

“Kami Banser Jabar mengecam tindakan tersebut. Siapapun tak akan ada yang membenarkan. Apalagi dilakukan di tempat ibadah agama lain,” kata Satkorwil Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi, Senin, 12 Februari 2018.

Menurut Yudi, kejadian di Bandung tempo lalu dilakukan orang yang terdeteksi gila. Kali ini di Yogyakarta oleh orang yang gila agama.

“Kalau orang tersebut beragama dan agamanya Islam dengan panutan akhlaq pada Rasulullah Muhammad SAW. Apakah Rosul mengajarkan itu ?. Jadi orang tersebut gila. Tapi gila akan agama. Tak waras akan pemahaman agama,” ujarnya.

Yudi menjelaskan, Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin terbaik dunia. Hal itu tidak hanya menjadi klaim dan panutan umat Islam tapi diakui pula oleh non muslim.

“Rosul selalu rendah hati, sopan santun, lemah lembut adil serta sabar meski kepada non muslim. Walaupun kafir Quraisy saat itu selalu mencaci maki dan menghina bahkan kasar terhadap fisik Rosul. Apa yang rosul lakukan ?. Beliau hanya sabar dan tawakkal kepada Allah SWT dan mendoakan semoga mereka diberi petunjuk oleh Allah SWT,” tuturnya.

Untuk itu, Yudi meminta kepada aparat Kepolisian untuk terus menjaga dan melindungi siapapun dari tiga contoh peristiwa tadi dengan mengungkap motif dibalik peristiwa tersebut.

“Ini jelas sekali, apakah ada motif mengacaukan kerukunan umat beragama atau bagaimana ?. Yang jelas Banser tidak akan diam diri jika kerukunan beragama di Indonesia ini dikoyak oleh kepentingan-kepentingan syahwat kekuasaan dalam menghadapi berbagai agenda politik, terutama Pilkada 2018 dan Pemilu 2019,” ucapnya.

Sebelumnya pada Minggu, 11 Februari 2018 telah terjadi pembacokan di Gereja St Lidwig, Bedhog, Trihanggo, Sleman Yogyakarta. Pelaku masuk dengan berteriak-teriak dan mengayunkan pedang satu meter putih.

Aaksi telah melukai beberapa orang yang sedang mengikuti misa di Gereja dan kepala kiri Pendeta kepala bagian kiri termasuk punggung terkena bacokan. Bahkan bukan hanya pendeta, seorang Polisi dan dua jemaat turut menjadi sasaran pembawa pedang panjang tersebut. (Syamsudin Qalyubi)