Babalagonjangan, Syarat Pemimpin dalam Tutur Pituah Sepuh

720

Babalagonjangan, Syarat Pemimpin dalam Tutur Pituah Sepuh

Oleh: Muhamad Dadan Nurdani
Teuas Peureup Lemes Usap, Pageh Keupel Le`bar Awur
Nilai-nilai yg harus dimiliki oleh seorang Pemimpin dalam menjalankan amanat kepemimpinan yang harus senantiasa dipegang teguh. Menentukan siapa yang harus menjadi pemimpin tampaknya sangat sulit jika dilihat segi objektif dari semua sudut pandang. Alangkah arif dan bijak kita kembali kepada apa yg dikatakan leluhur kita yang telah dikatakan diatas.
Ada empat bagian dalam pepatah ini yang akan coba saya uraikan sebagai pedoman seorang pemimpin
1. Teuas Pereup (kepalan tangan yang keras)
Mempunyai prinsip serta memegang teguh prinsip tersebut atau dalam kata lain memiliki idealisme. Yaitu mencerminkan bagian yang ada dalam individu seorang pemimpin, harus memiliki seperangkat keyakinan dalam dirinya yang berasal dari ide dan gagasan yang diperoleh melalui perenungan-perenungan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan “apa yang hendak dilakukan?, kenapa harus dilakukan?, siapa yang melakukan dan bagaimana melakukannya?”. Seorang pemimpin harus visioner punya pandangan yang jauh ke depan.
Keteguhan hati yang ditujukan dengan arah yang jelas dalam prilaku kepemimpinan. Arah kepemimpinan yang diawali dengan kesadaran kritis mengenai dirinya kemudian lingkungan cakupan yang dipimpinnya senantiasa tidak akan pernah kehabisan alternatif untuk mewujudkan cita-cita kolektif yang telah dirumuskan serta akan melangit dan membumi karena berasal dari kesadaran diri dan lingkungan.
2. Lemes Usap
Sangat sulit mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia untuk menjelaskan kalimat ini. Namun, saya mempunyai asumsi bahwa ini menunjukan kedalam cara berkomunikasi seorang pemimpin. Usap bentuk komunikasi non-verbal yang digunakan dalam keseharian masyarakat Sunda. Usap adalah cara menyampaikan sesuatu yang jika diawali dengan kalimat lemes berarti baik. Artinya seorang pemimpin harus mempunyai cara berkomunikasi yang baik yang mampu untuk dipahami oleh orang yang dipimpinnya. Atau dalam bahasa lain mampu berkomunikasi dengan luwes.
3. Pageuh Kepeul
Dalam padanan kata bahasa indonesia, pageuh sama dengan erat dan kepeul berarti gemgam. Dalam arti etimologi bahasa indonesia berarti menggemgam yang erat.
menurut bahasa sunda pageuh keupel berarti harus dapat berhemat. Jika ditarik dengan kehidupan berorganisasi kata hemat ini sungguh dapat diartikan dalam artian sebuah kemampuan yang cermat dalam mengelola sumber daya yang ada. Seorang pemimpin dituntut untuk mempunyai keterampilan dalam manajerial. kemampuan terpadu antara menejerial sumber daya dan personalia.
4. Le`bar awur
Padanan dalam bahasa indonesia le`bar awur sama dengan luas jangkauan memberinya. Subjektif saya luas jangkauan ini berkaitan dengan memberi atau dalam artian kebijakan. Jangkauan pendistribusian yang luas mengandung arti bahwa selain dimensi tempat juga terdapat dimensi waktu. Seorang pemimpin harus punya jangkauan distribusi yang luas dengan waktu yg effesien. Teknik menghubungkan semua relasi dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan.
Ini tahapan terakhir yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan kepemimpinan, seorang pemimpin harus dapat mendistribusikan kebijakan menembus semua lapisan. Kehadiran pimpinan dapat dirasakan oleh semua golongan yang dipimpin maupun yang bukan berada dalam wilayah otoritasnya. Kehadiran dalam internal instansi akan menghasilkan keselarasan dalam mencapai tujuan, karena semua lapisan struktural akan melaksanakan apa yg menjadi kebijakan, bagi yang tidak melaksanakan akan mudah terdeteksi pada saat awal kebijakan itu diberlakukan sehingga upaya alternatif akan mudah dilakukan untuk menekan kesenjangan dilingkup organisasi tersebut. Kehadiran dalam ruang eksternal akan memberikan dampak eksistensi organisasi terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat di segani dan menjadi pemicu instansi lain untuk bertindak (inspirasi).