Rayakan September Special BEM GAMA FIB Unpad dan Organisasi Gerakan Mahasiswa Diskusikan Sejarah Mahasiswa

165

Rayakan September Special BEM GAMA FIB Unpad dan Organisasi Gerakan Mahasiswa Diskusikan Sejarah Mahasiswa

“Dan untuk kesekian kalinya kita kembali,
berdesakan merayakan ilusi,
pengakuan atas resolusi yang usang ini.” Rahmat Hidayat.

Jatinangor Ansorjabaronline-Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (BEM GAMA FIB) Univeraitas Padjadjaran adakan Kajian dan diskusi sejarah Gerakan Mahasiswa tahun 1965-1967 yang dilaksanakan hari ini Jumat jam 16.00-19.00 pada 27 September 2019 yang berlokasi di National Building Corner, Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini sekitar 40 orang mahasiswa Unpad yang terdiri dari mahasiwa FIB, FISIP, FH, FEB Unpad.

Acara tersebut merupakan inisiasi dari beberapa Kader dan Alumni dari Organisasi Ekstra Kampus di Jatinangor yaitu GMNI Fakultas Sastra, HMI Sastra Fikom dan PMII Komisariat Unpad serta Bidang Kajian dan Aksi Strategis (Kastrad) BEM FIB

Hadir sebagai penanggung jawab kegiatan Haidar Maulana Wardhana (Kabid Kastrad BEM FIB) mengatakan acara tersebut selain memperingati “Bulan September yang kramat” juga sebagai bentuk napak tilas dinamika gerakan mahasiswa khususnya pada tahun 1965-1967 yang banyak sekali melahirkan legenda seperti Gie, Mahbub Djunaedi, dll. Haidar menambahkan Sejarah Indonesia tak dapat dipungkiri banyak dipengaruhi oleh gerakan mahasiswa. Banyak gerakan yang menentukan arah negara yang dalam hal ini terjadi tak hanya oleh angkatan ’98, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia peran mahasiswa tak bisa dianggap sepele.

Sementara Muhammad Alim Ketua BEM FIB mengatakan dalam sambutannya, Pada kurun waktu ’65-’67, mahasiswa memiliki corak gerakan yang beragam, dan tak dapat dipungkiri, masing masing gerakan mahasiswa pada fase itu memiliki corak ideologi yang beragam.
Alim menambahkan Kegiatan ini memang merupakan komitmen BEM Gama FIB Unpad untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dan nalar kritis mahasiswa dengan cara meningkatkan intensitas diskusi baik yang sifatnya fakultatif atau responsif terhadap kondisi sosial politik Negara Indonesia.

Narasumber yang hadir pada kajian tersebut yaitu Mochammad Luqman Hakim, S. Hum Kader dari GMNI, Yunus: M. Yunus Mustofa, S.Hum mantan ketua PMII Unpad, Muhammad Fadhulloh Al Kilmani, S. Hum Kahmi Sastra dan Kelana Wisnu Sapta Nugraha pegiat Sejarah Gerakan Mahasiswa dari Sastra Indonesia Unpad.

-Yehezkiel