Toleransi Natal di Depok, Banser Keliling Gereja Patroli Keamanan

75

SuaraJabar.id – Barisan Ansor Serbaguna Nahdatul Ulama (Banser) Ansor Kota Depok membantu kaum Nasrani untuk merayakan Malam Hari Natal dengan menjaga ratusan gereja yang ada di kota tersebut.

Ketua Ansor Depok Abdul Kodir mengatakan, pada prinsipnya Banser Ansor Depok siaga pada malam Natal dan tahun baru .

“Prinsipnya Banser siaga pada malam Natal untuk memberikan rasa aman kepada saudara kita umat Kristiani yang akan mengadakan ibadah malam natal, ” kata Abdul Kodir kepada Suara. com, Senin (23/12/2019).

Selain itu pihaknya juga akan berpatroli keliling di tiap gereja yang ada di Depok. Selain itu, juga memerintahkan kepada masing – masing pengurus Ansor di tiap kecamatan untuk membantu aparat kepolisian dalam menjaga keamanan pada malam Natal dan Tahun Baru.

“Kita sebar Banser sebanyak 70 anggota. Sebenarnya tidak ada permintaan secara khusus kepada Banser Depok baik dari kepolisian maupun pihak gereja, jadi partisipasi kita hanya membantu , kita mulai patroli ke beberapa gereja di mulai pukul 19.00 WIB sampai acara ibadah natal selesai,” kata dia.

Sementara, Kepolisian Metro Kota Depok mulai memetakan pengamanan dan 1.065 personel gabungan yang terdiri dari Kepolisian, TNI, disebar untuk mengawal dua agenda besar akhir tahun itu.

Kapolres Metro Depok AKBP Azis Andriansyah menuturkan khusus ketika perayaan Natal akan diaktifkan pengamanan swakarsa yang terdiri dari elemen masyarakat dan internal gereja.

“Kami menyiasati dengan melibatkan kewilayahan (PAM Swakarsa), dan membagi personel melihat banyaknya tempat ibadah umat Nasrani di Depok. Terhitung, ada kurang lebih ada 143 gereja,” ucap Azis.

Kerawanan yang menjadi fokus perhatian kepolisian pada malam Natal, menurut Azis yaitu keramaian di tempat ibadah, terorisme, kejahatan konvensional, kejadian intoleransi.

Sementara itu untuk malam pergantian tahun pihaknya mewaspadai kegiatan-kegiatan masyarakat di pusat perbelanjaan dan kemacetan lalu lintas.

“Di luar itu kami juga mempersiapkan personel untuk menghadapi potensi kerawanan lainnya seperti bencana alam banjir dan puting beliung,” jelasnya.

Azis menegaskan cara bertindak dalam pengamanan personel, terbagi menjadi dua sistem yaitu terbuka dan tertutup. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kondusifitas jalannya kedua perayaan tersebut.

“Kita gunakan sistem terbuka yang diisi personel berseragam dan bersenjata lengkap mereka. Ada juga yang berkeliling (mobile). Sedangkan sistem tertutup yaitu personel menggunakan pakaian preman, ” pungkasnya.