Rois Syuriah PWNU Jabar: Thawassut Dalam Berdakwah Melahirkan Kasih Sayang

318

Kota Tasikmalaya, AnsorJabar Online-Puncak Haul Pendiri dan Milad YPI al-Hikmah, Sabtu (18/2) diisi dengan pengajian Yaumul Ijtima Muslimat dan Fatayat serta Tabligh Akbar oleh Rois Syuriah PWNU Jabar KH. M. Nuh Addawami.

Acara yang dilaksanakan di komplek yayasan ini, dihadiri sekitar seribu jamaah terdiri dari jamaah Nahdlatul Ulama, Muslimat, Ansor, Rijalul Ansor, Banser, Fathayat, IPNU, IPPNU, guru-guru dan siswa Madrasah, perwakilan pemerintah serta warga masyarakat sekitar terlihat memadati halaman sekolah, masjid dan tenda yang disediakan pihak panitia.

KH. M. Nuh Addawami dalam Tausiyahnya menerangkan salah satu kunci kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan berkasih sayang, karena keselamatan manusia itu terletak pada Rahmat (kasih sayang) Allah.

“Kalau orang NU, salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya yaitu dengan mengarahkan mereka masuk organisasi Ansor serta IPNU-IPPNU. Tidak sedikit yang orang tuanya NU tetapi anaknya malah memilih organisasi lain di luar NU.” Pesan KH. M. Nuh Addawami.

Kiai menekankan supaya jangan mudah untuk memarahi kesalahan orang lain, jangan suka mengejek karena perbuatan mereka, pedahal kita belum pernah menyapanya.

“Orang yang memiliki kasih sayang adalah menyapa orang berbuat jelek dan mengajak pada hal baik sebaliknya yang tidak ada kasih sayang adalah memarahi kejelekan dan mengejek pada yang berbuat jelek, begitulah orang yang memiliki akhlak Thawassut (tidak berlebihan).” Ujar Rois Syuriah PWNU Jabar ini.

Berdakwah itu harus dilakukan dengan tidak membuat mereka takut. “Dakwah orang nu itu harus Wasathon (berimbang), yang membuat jamaah bahagia, jika salah akan sedih mengikuti arahan. Cara berfikir dan bertindaknya Alhussunnah Waljamaah yang menjadi dasar aqidahnya Nahdlatul Ulama dalam segala tindakannya Thawassut.” Kiai menambahkan.

Beberapa ayat al-Quran dan dalil Hadits dibacakan agar tidak mentang-mentang kaum muslimin mayoritas sehingga seenaknya dalam bertindak, justru harus menjaga minoritas, jangan semenaena menghina mereka.

“Janganlah kalian menghina berhala atau sembahan orang (kafir), karena (jika begitu) mereka akan menghina sembahanmu (Allah), sehingga kalian jadi penyebab menghinanya mereka pada Allah.” Pungkas Pimpinan Ponpes Nurul Huda Cisurupan Garut ini.

Tidak lupa pula disinggung penjelasan mengenai amaliyah Nahdliyah seperti tahlilan dan jumlah rakaat tarawih. Selama tabligh akbar, jamaah antusias dan hidmat menyimak ungkapan-ungkapan hikmah yang berlangsung tidak kurang dari satu jam.

Dalam acara ini turut hadir Ketua PCNU Kota Tasik KH. Didi Hudaya, Ketua GP Ansor Ricky Assegaf, M. P.d, Komandan Banser Ujang Haedar, S. Pd, Ketua PC IPNU Saeful Malik, Wakil Wali Kota Terpilih H. Muhammad Yusuf, Anggota Dewan fraksi PKB Wahid, Plt Kemenag H. Ahmad Fathoni, MM, Pimpinan Ponpes Cilendek KH. Ate Musodik serta para tokoh masyarakat setempat. (CP)