Wujudkan Solidaritas Organisasi dan Produktifitas Berfikir, PMII STAI Al-Masthuriyah Gelar RTK dan Workshop Jurnalistik

265

Sukabumi, (ansorjabar online)
Tepat pada tanggal 25 Maret 2017, Pengurus Komisariat STAI Al- Masthuriyah kab. Sukabumi, melaksanakan kegiatan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) Ke-XV dan Workshop Jurnalistik. Yang bertempat di Komplek perguruan Al-Masturiyah. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dihadiri oleh PC PMII Kab. Sukabumi, Alumni dan Anggota PMII Komisariat STAI Al- Masthuriyah. Selain itu hadir juga beberapa tamu undangan dari komisariat lain yakni PMII Komisariat Syamsul Ulum dan PMII STISIP Widyapuri Mandiri.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan Workshop Jurnalistik, yang mana workshop ini diisi oleh Sahabat Muhyidin Arifani dan Sahabat Abdul Manan sebagai utusan dari PC GP Ansor Kab. Sukabumi. Adapun pokok pembahasan dari workshop ini menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia jurnalistik yang lebih menitik beratkan pada budaya menulis agar para aggota dan kader mampu mengasah mentransformasikan ide dan perjuangan PMII dalam karya tulisannya.

Karena ucapan itu menguap dan tulisan itu abadi, maka setiap kader PMII dituntut untuk mengetahui banyak hal dan menguasai banyak skill tentang menulis.

Sebagaimana yang ditegaskan oleh Narasumber, Sahabat Muhyidin Arifani “Sebaik-baiknya bercengkrama adalah buku (Tulisan)”, maka sudah jelas salah satu budaya yang harus ditanamkan ke stiap kader PMII adalah budaya membaca dan menulis.

Lain hal dengan Narasumber yang kedua, Abdul Manan menyatakan “Banyak orang yang pakar dalam menulis namun itu percuma jika tanpa ada keinginan, tujuan, dan koreksi/ evaluasi diri, selain itu membaca dan berdiskusi wajib dilakukan agar kita selalu termotivasi untuk menulis dan tidak terjadi kemandegan berpikir”

Kegitan ini pun sangat disambut baik oleh PC PMII Kabupaten Sukabumi sebagimana yang disampaikan oleh Ade Opa Mustopa atau yang sering diakrab dengan sebutan James beliau menuturkan “PC PMII Kab. Sukabumi menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan Workshop Jurnalistik. Karena tulisan merupakan pembeda antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah selain itu, dimanapun terjadinya revolusi pasti dimulai oleh revolusi budaya, dan revolusi budaya ini terefleksi dalam bentuk tulisan.

Kebangkitan peradaban Islam juga diawali oleh tulisan, misal zaman keemasan Islam juga diawali oleh tulisan, misal zaman keemasan Islam itu terjadi pada zaman khalifah Harun Ar- Rosyid, pada masa ini produktivitas tulisan sangatlah massif baik berupa terjemahan karya yunani maupun asli karya muslim sendiri, misal Imam Fakhruddin Ar-Rozi yang selama 40 tahun dia menulis pada setiap harinya 40 lembar.

Setelah Workshop Jurnalistik usai, kegiatan pun dilanjutkan dengan Rapat Tahunan Komisariat (RTK). RTK merupakan forum musyawarah tertinggi ditingkatan komisariat, yang mana fungsi dan wewenang RTK ini tidak hanya mengganti pimpinan organisasi semata melainkan RTK ini harus bisa dijadikan wahana untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan, merumuskan konsep-konsep yang akan dicanangkan untuk kepengurusan selanjutnya. Setelah itu barulah kita memilih sosok yang akan dijadikan sebagai pemimpin.

Ditegaskan oleh Wildan Syahid sebagi Ketua Komisariat STAI Al-Masthuriyah “PMII merupakan organisasi yang berlandaskan Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah dan yang menjadi sumber ikatan dalam berjama’ah kita adalah kesamaan nilai yakni nilai keislaman, keindonesiaan dan kemahasiswaan. Dan dalam menjalankan agenda-agenda organisasi sikap kesolidan yang sangat kuat”.

Dalam masalah kepemimpinan ini Sahabat Ade Opa menambahkan “Bahwa PMII merupakan organisasi dalam arti jama’ah bukan berkomplot atau bergerombol. Karena berjama’ah itu ada syarat dan rukunnya bukan hanya sekedar berkumpul.(tim as shahwa)