Pasangan Banser Gowes Malang – Kairo Tiba di Karawang

523
Karawang, (AnsorJabar Online)

Hakam Mabruri (35) dan Rofingatul Islamiah (34), anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Malang, tiba di sekretariat di sekretariat GP Ansor Kabupaten Karawang, Minggu (8/1) sore kemarin, setelah menempuh perjalanan panjang dari Malang, Jawa Timur menggunakan sepeda. Pasangan suami istri ini disambut anggota Banser Karawang dan komunitas sepeda Karawang di perbatasan Subang-Karawang. Mereka akan melakukan perjalan panjang menuju Kairo, Mesir.

Hakam memulai perjalannya pada 17 Desember 2016 lalu dari Kanjuruhan, Malang. Menggunakan sepeda yang memiliki panjang sekitar 2 meter dengan dua jok menyatu, dia mengayuh sepeda bersama istrinya secara bersama-sama untuk mengarungi perjalan jauh menuju Kairo, Mesir. Perjalannya ini, bukan sekedar menyalurkan hobinya bersepeda. Tapi dia menyebut perjalannya ini sebagai Holy Journey.

Ya, sebuah perjalanan suci menyampaikan pesan Islam Rahmatan Lil’alamin dengan menapaki rute sejarah jejak para Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Nusantara.

“Kami berziarah ke makam para wali, kami juga mengunjungi situs atau tokoh agama lain. Kami ingin menyampaikan, bahwa Islam itu tidak radikal. Islam itu cinta damai dan rahmat bagi semesta alam,” katanya, pada, kemarin.

Ekspedisi ini diperkirakan akan memakan waktu delapan bulan. Dengan menggunakan jalur laut, Hakam akan melewati kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan lainnya. Di negara-negara ini, rencananya dia akan menemui situs-situs agama yang ada di negara-negara tersebut dan bertemu dengan tokohnya.

“Saya ingin menyampaikan tentang Islam Nusantara di sana,” ucapnya.

Banyak kesan yang dia dan istrinya dapatkan selama perjalan hingga Karawang ini, yaitu suasana kekeluargaan dari Banser, Ansor dan NU di tiap cabang yang dia lewati. Bahkan, ketika sampai di Rembang, dia singgah terlebih dahulu dikediaman tokoh NU, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

“Sambutan dari sahabat-sahabat Ansor, Banser sangat diluar dugaan, seperti orang yang sudah kenal lama dan baru ketemu. Bahkan ketika kami di Cirebon, ada Banser yang menangis, ini yang membuat kami haru. Sehingga saya memiliki keyakinan, Allah telah menggerakan mujahidin perdamaiannya,” tuturnya didampingi istrinya.

Di tempat yang sama, Rofingatul Islamiah (34), tampak selalu tersenyum ketika berbincang dengan Banser dan Ansor Karawang serta komunitas sepeda Karawang. Meski memiliki badan kecil, tapi dia memiliki fisik yang kuat. Selama perjalanan, dia hanya sekali sakit tenggorokan, karena salah makan. Selebihnya, fisiknya nampak prima. Tak pernah mengeluh pegal karena terus mengayuh, ataupun capek. “Alhamdulillah, lutut saya biasa aja, tak pegal atau apa. Cuma sakit sekali di perjalanan, karena makan makanan terlalu pedas,” ungkapnya.

Baginya perempuan yang telah ditinggalkan dua orang anaknya yang masih kecil ini, perjalanan ini harus dilalui dengan tuntas bersama suaminya dan emua keluarga mendukung. Dia menargetkan, Ramadan nanti sudah berada di Mesir.

“Ini bukan hanya sekedar perjalanan, tapi kami punya misi. Dan rencananya, usai perjalanan ini selesai akan kami bukukan,” pungkasnya. (Ridwan)