KH. Maman Imanulhaq : Pancasila akan Tetap Kokoh Bersanding dengan Islam Aswaja Al-Nahdliyah

873

Majalengka, (Ansorjabar Online)

Islam Ahlusunnah Waljamaah al-Nahdliyah yang dianut oleh mayoritas muslim Indonesia telah membuktikan mampu menangkal berbagai tantangan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia, baik dari dalam maupun dari luar. Ajaran yang dikembangkan oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU) ini semakin menjadi perhatian dunia internasional sebagai salah satu model dan rujukan dalam menciptakan tata perdamaian dunia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Pimpinan Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, KH. Maman Imanulhaq dalam orasi kebangsaan acara apel kesetiaan terhadap NKRI, yang digelar di halaman komplek pesantren Al-Mizan, Minggu (12/03) pagi.

“Islam Indonesia telah membuktikan mampu menangkal terorisme dan radikalisme. Sehingga Raja Salman pun belajar ke Indonesia untuk melihat dari dekat. Bagaimana islam Indonesia mampu merekatkan perbedaan, mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk menyatukan. Islam Indonesia adalah Islam Ahlussunah waljamaah. Indonesia tetap kuat, Indonesia tetap ada, Indonesia tetap jaya karena ada kekuatan islam ahlussunah waljamaah”, kata Kang Maman panggilan akrabnya.

Dalam orasi dihadapan ribuan peserta apel, anggota DPR RI Dapil Jabar IX dan Ketua LDNU ini memaparkan ditengah pergeseran arah kebijakan dan ideologi politik negara-negara di dunia, dari yang awalnya dalam posisi kiri menjadi kanan, dan yang kanan berubah haluan menjadi kiri.

Menurutnya, Islam Aswaja Al-Nahdliyah tetap berdiri kokoh bersanding dengan ideologi Pancasila. Kang Maman juga dengan berapi-api sesekali membakar semangat generasi muda NU dengan yel-yel : Hidup Awaja !, Hidup Pancasila, Hidup Nahdlatul Ulama !.

“Hanya Indonesia yang ideologinya tidak pernah berubah  semenjak merdeka. Hanya Indonesia yang istiqomah untuk menjadikan pancasila sebagai ideologi kita. Pancasila telah menyatukan kita”, seru Kang Maman.

Dengan kekuatan Pancasila, lanjut penulis buku Fatwa dan Canda Gus Dur ini, walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku bangsa, dan adat istiadat, Indonesia tetap satu. Kedudukan Pancasila, dengan mengutip pernyataan Rois ‘am PBNU Tahun 1984-1991 KH. Ahmad Shidiq sebagai kalimatu sawa.

“Pancasila adalah kalimatu sawa. Kalimat yang menyatukan jiwa kita sebagai  bangsa Indonesia”, ujarnya.

Apel kesetiaan terhadap NKRI ini diikuti satuan pasukan TNI-Polri serta kader organisasi berbasis Nahdliyin se Jawa Barat diantaranya kader Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, PMII dan santri Al-Mizan. Hadir pula Dandim Majalengk Kol (Inf) Rama Pratama, Kapolrest Kombes Mada Roesyanyo, Ketua PW Ansor Jabar Deni Ahmad Haidar, Ketua PC Ansor Majalengka Acmad Cece Aspiadi. (Edi)