Apriliana EKA DANI KETUA TERPILIH PKC PMII JAWA BARAT TURUT BERKOMENTAR MENGENAI KASUS PEMERKOSAAN DI LEMBAGA PESANTREN

57

Apriliana EKA DANI KETUA TERPILIH PKC PMII JAWA BARAT TURUT BERKOMENTAR MENGENAI KASUS PEMERKOSAAN DI LEMBAGA PESANTREN.

Belakangan ini masyarakat digemparkan dengan berita tentang kekerasan seksual. Setidaknya lebih dari 3 kasus dalam satu pekan yang mencuat ke media nasional. Masyarakat menjadi lebih khawatir ketika kasus pencabulan terjadi juga di sebuah lembaga pendidikan islam atau pesantren.

Sebagai ketua terpilih Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Apriliana Eka Dani, turut ikut berkomentar.

“Itu adalah tindakan yang biadab! Tidak sepatutnya seorang manusia melakukan tindakan bejat tersebut, bukan hanya seorang guru tapi seorang manusia yang memiliki akal sehat tidak dibenarkan melakukan tindakan seperti pemaksaan hubungan seksual (pemerkosaan). Apalagi ini dilakukan oleh seorang tenaga pendidik! Ini jelas tindakan bajingan, pelaku harus dihukum seberat-beratnya atau bila perlu di kebiri sekalian!”

PMII sebagai organisasi yang tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya pesantren tentu sangat kecewa mendengar kasus seperti ini.
“Bayangkan, lingkungan pesantren yang sudah semestinya menjadi lingkungan yang religius, menjadi ruang aman dan nyaman bagi santri untuk belajar dan mendalami ilmu agama, manusia bajingan itu dengan seenaknya melakukan tindakan pemerkosaan dan menghancurkan masa depan serta karir akademiknya,” imbuh Ketua terpilih PKC PMII Jawa Barat.

Terakhir, sahabat April, sapaan akrab Ketua PKC PMII juga dalam kesempatan ini mengajak dan menghimbau kepada pengurus pondok pesantren serta para orang tua.

“Makanya, menjadi penting bagi seluruh orang tua untuk mencari pondok pesantren yang jelas asal usulnya, terang sanad keilmuanya, memiliki izin operasional yang dapat dipertanggung jawabkan, lembaganya berbadan hukum dan lain sebagainya. Selain daripada itu, penting juga bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk melakukan rekruitmen tenaga pendidik yang lebih selektif, tidak hanya dilihat dari riwayat akademiknya saja namun juga kepribadiannya.”
“Selain itu, saya himbau kepada seluruh orang tua untuk tidak perlu khawatir apabila ingin menitipkan putra-putrinya belajar di pondok pesantren. Sebab pondok pesantren akan tetap menjadi kawah candra dimuka bagi peradaban umat Islam Indonesia”