Agar tidak larut dalam Ketakutan, Ustadz Imam sarankan Baca Doa Ini

107

Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak larut dalam kesedihan berbagai persoalan. Tidak terkecuali dalam menyikapi kejadian persekusi Ulama dan Banser akhir-akhir ini.

Perselisihan pendapat antar sesama muslim merupakan hal wajar. Perselisihan tentang sejarah Islam, sejarah Nabi, pemahaman Aqidah, hingga perbedaan muamalah.

Kendati demikian, adanya perbedaan lantas kita menjadi penakut, lemah dan merasa tertindas. Justru sebaliknya, kejadian tersebut harus dijadikan pemantik keimanan dan tawakal. Berpasrah diri kepada Allah SWT.

Nah, Sebagai umat Muslim juga sebagai warga Nahdliyin, dianjurkan untuk tidak terlalu lama bersedih apa lagi merasa tertindas atas kejadian ini. Banyak cara yang diajarkan Islam untuk menghilangkan rasa kesedihan dan takut, salah satunya dengan berdoa.

Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan Carangkembang, Doko, Blitar, Jawa Timur, Ustadz Imam Safi’i mengatakan “kesedihan akibat kekalahan itu wajar, agar tidak larut dalam kesedihan saya sarankan untuk baca doa,” ujar saat dihubungi Rabu, 11 Desember 2019.

Bacaan doa yang dimaksud adalah;

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبُخُلِ وَالْجُبْنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِالدَّيْنِ وَقَهْرِالرِّجَالِ . رَوَاهُ البُخَارِي

“Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal huzni wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasali wa a’udzu bika minal bukhli wal jubni wa a’udzu bika min gholabatid daini wa qohrir rijaal.”

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hal yang menyedihkan dan menyusahkan, sifat lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.

Ulama muda NU ini juga menjelaskan, bacaan doa tersebut multi fungsi. Doa bisa dibaca dalam kondisi dan situasi apapun. Misalnya, bagi kaum muslimin yang merasa kesusahan dalam ekonomi, baiknya mengamalkan doa tersebut.

Doa di atas, lanjut Ustadz Imam, ada juga yang mengartikan sebagai alarm bagi umat Muslim, bahwa setiap sesuatu yang terjadi harus disikapi secara sadar dan tawakal. “Bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini, menjadi kehendak Allah, Manusia hanya bisa berikhtiar,” katanya.