Workshop LDNU: Gerakan Dakwah Untuk Pembangunan Berkelanjutan

434

Jakarta, AnsorJabar Online — Metode dakwah harus bisa bertransformasi seiring pesatnya perkembangan Teknologi dan Informasi. Karena itu, Lembaga Dakwah PBNU akan membangun kemampuan dan keluasan jaringan lewat media informasi dan teknologi, termasuk Medsos dalam memperluas dakwah Islam Rahmatan Lil Alamin. 

Hal itu dilakukan untuk menjaga konsistensi LD-PBNU sebagai lembaga dakwah yang konsen terhadap gerakan dakwah yang moderat berhaluan Islam Ahlussunah Waljamaah. 

Demikian hal itu mengemuka dalam Workshop Lembaga Dakwah PBNU pada Sabtu (11/02) di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat. 

Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH. Maman Imanulhaq, menegaskan pentingnya revitalisasi dakwah yang mensinergikan media informasi. Mengingat saat ini perkembangan IT, kecepatan dan variasi konten menjadi media paling strategis untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan baru, termasuk paham-paham keagamaan.

Untuk itu LDNU mengelola Website www.dakwahpbnu.id untuk memperkuat gerakan dakwahnya di dunia maya. LDNU juga akan terus memproduksi beragam konten dakwah Islam yang ramah.

“Kita ingin mengimbangi kian menggilanya konten dakwah provokatif yang menebar kebencian dan permusuhan yang tersebar luas di internet dan Medsos”, timpal Kiai Maman.

Sementara itu Budi Munawar Rachman dari The Asia Foundation (TAF), salah satu Nara Sumber dalam Workhop menyebut pentingnya memperluas dimensi dakwah. Dimana dakwah kini bukan hanya soal-soal keagamaan an sich, tapi keterlibatan aktif dalam soal pembangunan yang sekarang mempunyai dimensi sangat luas yaitu SDGs (Sustainable Development Goals). Sebuah program pembangunan berkelanjutan berupa 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggang waktu yang ditentukan. 

“SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi”, Jelas Budi. 

Budi mengapresiasi Lembaga Dakwah PBNU yang sudah mau membuka diri akan menggembangkan berbagai dimensi isu dakwah seperti demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, hak-hak perempuan, kesetaraan gender, anti korupsi, tata kelola pemerintahan, sampai isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Workshop menghadirkan Nara Sumber lain yakni dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Workshop ditutup oleh DR. KH. Ma’ruf Amin, Rais Am PBNU. 

Hasil Workshop sendiri nantinya akan diperkuat kembali di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LD-PBNU yang akan digelar pada tanggal 20 Februari 2017 di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan.