Sikapi Penyerangan KKR Sabuga, Jakatarub Ajak Ummat Beragama Bersikap Adil dan Dewasa

1979

Bandung-, Jaringan Kerja Antar Ummat Beragama (Jakatarub) menyesalkan tindakan sekelompok orang yang melakukan penyerangan terhadap acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/12).

Melalui Koordinatornya Wawan Gunawan mengatakan, disaat banyak pihak lintas ummat beragama ingin membangun kehidupan damai dan toleran, sikap dan tindakan ormas tersebut telah merusak tatanan sosial di Kota Bandung.

“Kota Bandung ini milik bersama harus dijaga dan dirawat bersama. Karena itu dibutuhkan kerjasama. Bukan malah terus menanam prasangka dan kebencian apalagi ujung-ujungnya penyerangan. Mau sampai kapan energi ummat ini terkuras dengan seperti itu”, kata Wawan.

Penggunan fasilitas umum yang dijadikan alasan sekelompok ormas untuk melarang acara KKR, menurut Wawan merupakan sikap yang kekanak-kanakan dan tidak adil.

“Kemarin acara KKR di Sabuga dibubarkan ormas yang mengaku Islam. KKR itu semacam istigosah kalau di Muslim. Dibubarkan karena katanya memakai fasilitas publik untuk ibadah. Saya ingin bertanya, apakah Monas dan Bunderan HI itu bukan fasilitas publik? Saya heran dengan cara pikir mereka yang semakin tidak adil dan kekanak-kanakan itu” ucap Wawan.

Dikatakan oleh Wawan, di dalam al Quran ditegaskan janganlah kebencian kita terhadap suatu kaum membuat kita tidak adil kepada mereka.

“Sebenarnya siapa yang mereka bela? Jangan-jangan mereka tidak paham ajaran Islam. Sikap kami ini dalam rangka membela Quran. Kenapa selalu kita mempersoalkan tempat ibadah orang lain, sementara kita sendiri ummat Islam dapat beribadah dimana saja. Sikap saya begini, karena ingin berlaku adil sesuai petunjuk Al-quran. Karena kalau saya tidak menjalankan amanah al-Quran, saya telah melakukan penistaan terhadap kitab suci Al-quran”, paparnya.

Ia mengajak kepada semua ummat beragama untuk bersikap lebih dewasa dan adil dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada, termasuk dalam urusan ibadah dan perayaan ummat beragama. (Rus)