KH Said Aqil: Harlah Sebagai wujud syukur dan Kiyai Yang berdiri Kokoh melestarikan Aswaja

257

Kota Malang (ansorjabar online)
Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) itu ekspresi rasa syukur kepada Allah SET. Nikmat iman dan Islam Ahlussunnah wal jamaah telah menenteramkan Indonesia.

“Sejak para kiai ikhtiar mendirikan NU seratus tahun lalu hingga kini kita merasakan indahnya berislam ahlussunnah wal jamaah di bumi Indonesia,” kata Kiai Said Aqil dalam sambutannya pada peringatan Harlah NU yang diselenggarakan PCNU Kota Malang di Baiduri Sepah Ballroom, Sabtu (15/04/2017).

Menurut Kiai Said Aqil, seratus tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah perjuangan NU. Susah-duka dilewati para kiai NU dalam dakwahnya membimbing masyarakat.

“Para kiai sudah melewati era kolonial Belanda, kolonial Jepang, pemberontakan DI/TII, PRRI/Permesta, keganasan PKI, itu semua dihadapi demi kelestarian Islam Nusantara, Islam Ahlussunnah wal Jamaah ” tutur Kiai Said Aqil.

Islam Ahlussunnah wal Jamaah, imbuh Kiai Said Aqil, di era kini makin kukuh meskipun tantangannya tidak pernah surut. Berbagai cara telah dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk merobohkan NU namun selalu gagal.

“NU yang diincar untuk dirusak karena NU lah benteng ahlussunnah wal jamaah. Para kiai yang dibidik untuk direndahkan karena kiai-lah yang kokoh berdiri di depan melestarikan ahlussunnah wal jamaah” kata Kiai Said Aqil. (ANW/KSF).

Foto: Ketum PBNU bersilaturahmi dengan PCNU Kota Malang dalam acara HarLah NU